Mesin Bus Hino R 260 Lebih Irit BBM dan Ganti Oli Meski Dipaksa Kerja Keras, Bikin Pengusaha Cuan Terus
Prasetyo · 18 Nov, 2021 10:36
0
0
Mesin bus Hino R 260 kini menjadi andalan dipakai pada beberapa lini produk lansiran PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI). Hal tersebut lantaran mesin berkode RK8J ini mampu menawarkan konsumsi bahan bakar (BBM) dan periode penggantian oli mesin yang jauh lebih hemat.
Anton dari Divisi Training Hino Indonesia menjelaskan, jika mesin R 260 memang sudah didesain khusus untuk memenuhi tuntutan dari para konsumen pabrikan truk dan bus ini. Bahkan disebut-sebut mesin ini sebagai mesin pencari cuan dari Hino.
Konsumsi BBM Lebih Hemat 11 Persen, Tenaga Ngisi Terus
Lebih lanjut Anton menjelaskan, kalau mesin ini sudah dilakukan uji coba dan diperbandingkan dengan mesin RN 285 serta mesin dari kompetitor. Rute yang ditempuh adalah Jakarta ke Surabaya melalui Tol Trans Jawa. Dengan jarak sekitar 800 kilometer, mesin bus Hino R 260 mampu menghabiskan bahan bakar 227,56 liter sementara mesin RN 285 membutuhkan BBM 237,40 liter. Adapun mesin kompetitor butuh bahan bakar 253,77 liter. Itu berarti ada penghematan konsumsi BBM hingga 11 persen dibanding mesin kompetitor.
"Selama di Tol Trans Jawa dari Jakarta sampai Surabaya kemudain balik lagi dari Surabaya ke Jakarta, kecepatannya kita usahakan stabil di 130 km/jam, kecuali kalau ada jalan yang kurang rata atau ada perbaikan jalan baru kita kurangi kecepatannya. Disini terasa tenaganya ngisi terus meskipun digeber berjam-jam," kata dia disela pameran GIIAS 2021.
Kemudian Anton pun menjelaskan dalam pengujian itu juga dilakukan pembuktian sistem pendinginan mesin RK 260. Hasilnya pun sangat positif, suhu oli mesin dan suhu air coolant tetap stabil. Volume pengurangan oli juga sangat minim. Itu berarti membuktikan sistem pendinginan mesin berjalan sempurna.
Rahasianya, kata Anton ad apada Oil Gallery di piston mesin Hino RK 260. "Pada oil gallery ada lubang khusus yang berfungsi mendinginkan piston. Sehingga efisiensi pemakaian oli untuk pendinginan lebih efisien dibanding tipe piston tanpa oil gallery," kata dia.
Kondisi ini pun membuat periode penggantian oli mesin jadi lebih panjang dibanding mesin kompetitor. Hino mengklaim, dengan oli berspesifikasi 15W-40, penggantian oli untuk mesin RK 260 bisa sampai 20.000 km. Kalau dihitung berdasarkan biaya ganti oli selama setahun, mesin R 260 bisa hemat sampai 78 persen dibanding mesin dari brand kompetitor.
Walau mesin bus Hino R 260 masih bisa menenggak bahan bakar diesel berspesifikasi Euro 2, namun Santiko Wardoyo, Chief Operating Officer Director HMSi menambahkan kalau pihaknya juga sudah punya mesin yang siap dengan standar emisi Euro 4.
Mesin tersebut berkode J08E dengan teknologi diesel common rail dengan teknologi Variable Nozzle Turbocharger (VNT). Kemudian Hino juga sudah menyiapkan sistem kendali emisi seperti EGR (Exhaust Gas Recirculation) system untuk menurunkan kadar Nox pada gas buang.
"Ini bukti kami juga siap dengan implementasi Euro 4 yang akan dilaksanakan mulai April 2022. Karena sebenarnya mesin-mesin Hino sudah terbukti durabilitasnya, bahkan sampai dipakai di ajang reli Paris Dakar," tukas Santiko.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.