window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_breadcrumb_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685614302872-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685614302872-0'); });

Sirkuit Mandalika Banyak Dikeluhkan Pembalap, Haruskah Gelaran MotoGP Ditunda?

Harry · 15 Feb, 2022 18:00

Sirkuit Mandalika Banyak Dikeluhkan Pembalap, Haruskah Gelaran MotoGP Ditunda? 01

Pesona sirkuit Mandalika, Lombok yang cantik.
  • Pembalap dipaksa masuk lintasan agar trek bersih.
  • Aspal tergerus dan kerikil beterbangan membahayakan pembalap.
  • Permukaan sirkuit disarankan untuk diaspal ulang.

Sirkuit Mandalika di Lombok telah sukses menggelar tes pramusim balap MotoGP sepanjang akhir pekan lalu, sejak Jumat (11/2/2022) sampai Minggu (13/2/2022). Tes ini sekaligus menjadi kesempatan tim dan pembalap untuk mendapatkan data mengenai sirkuit tersebut.

Tak hanya euforia yang gegap gempita dan semangat penggemar yang haus akan tontonan balap motor kelas dunia, yang terakhir hadir tahun 1997. Namun ada pula bagian yang membuat pihak pengelola sirkuit harus berbenah.

Baca juga : Pembalap MotoGP Tuntut Perbaikan Sirkuit Mandalika

Tanpa bermaksud merendahkan, namun keluhan para pembalap usai menjalani tes pramusim harus diantisipasi dan dieksekusi dengan cepat. Apalagi jika bukan soal permukaan trek yang kotor dan banyak bagian yang terkelupas, sehingga disebut mirip trek dirtbike.

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_fourthp_under_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685613563107-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685613563107-0'); });

Lalu kenapa balap seri pamungkas World Superbike (WSBK) bulan November 2021 tak begitu bermasalah?

Ada beberapa penyebabnya, pertama motor yang digunakan punya tenaga yang tak begitu kuat, karena WSBK membalap menggunakan motor produksi massal. Kemudian ban yang digunakan pun punya grip tak sebaik tunggangan MotoGP. Terakhir tentu saja hujan yang mengguyur selama dua hari membuat suhu permukaan trek lebih rendah.

Dari Trek Kotor Sampai Kerikil Lepas

Sirkuit yang kotor terlihat sejak hari pertama tes pramusim, di mana pada saat itu turun hujan. Usai hujan berhenti, para rider tetap masuk trek dengan kondisi basah. Bukti kotornya permukaan sirkuit terlihat pada motor, helm hingga apparel pembalap.

Sirkuit Mandalika Banyak Dikeluhkan Pembalap, Haruskah Gelaran MotoGP Ditunda? 01

Hari pertama tes pramusim banyak kotoran.

Noda cokelat menempel dan mengganggu pandangan rider dan catatan waktu pada hari pertama pun tak optimal. Para pembalap sendiri bukannya tak protes, namun bos MotoGP tetap meminta pembalap untuk masuk lintasan, dengan tujuan agar trek bisa lebih bersih.

Baca juga : Keracunan Makanan, Joan Mir Absen Tes Pramusim Terakhir Mandalika

Hal ini bukannya tanpa protes, Franco Morbidelli, Aleix Espargaro hingga Andrea Dovizioso tak senang dengan keputusan tersebut. "Sirkuit ini tidak aman untuk digunakan. Tidak sama sekali. Kami biasa dengan trek berdebu seperti Qatar, tapi di sini bukan hanya debu" kata Aleix.

Masalah kotornya lintasan disebut karena banyaknya pembangunan yang terus berlangsung di sekitar sirkuit, dengan konstruksi penting yang terus dikebut, seperti grand stand dan akses jalan yang terus dikebut pengerjaannya, sehingga banyak debu.

Sirkuit Mandalika Banyak Dikeluhkan Pembalap, Haruskah Gelaran MotoGP Ditunda? 02

Kerikil lepas membahayakan pembalap.

Tapi masalah besar lainnya adalah pada racing line, yang telah bersih setelah digunakan para pembalap, namun banyak kerikil. "Motor di depan melemparkan jutaan batu ditiap tikungan," sambungnya.

Motor, kaca helm bahkan leher pembalap banyak yang terkena lemparan batu-batu kecil itu. Hal paling parah justru dialami Francesco Bagnaia, batu yang terbang mengenai lengannya dan menimbulkan bekas lebam besar.

Baca juga : Komentar Pembalap MotoGP Soal Sirkuit Mandalika, Ternyata Marquez Gak Suka Sektor Ini

Marco Bezzechi yang mengendarai Ducati mengakui jika dirinya melihat kaca helm yang retak. "Saya di belakang Bagnaia dan mendapat banyak lemparan batu kecil pada kaca helm dan visor. Bayangkan jika ada empat atau lima pembalap di depan," ungkapnya.

Sirkuit Mandalika Banyak Dikeluhkan Pembalap, Haruskah Gelaran MotoGP Ditunda? 03

Lebam Bagnaia terkena lemparan kerikil.

Bezzechi menyebut tikungan pertama sama tujuh, banyak aspal yang terkelupas dan dirinya mengatakan, untuk menggelar balapan, mereka (pengelola sirkuit) harus melakukan pengaspalan ulang. "Dalam tiga hari, kamu bisa melihat permukaannya terus turun dan turun," urainya.

Waktu Mepet, Mungkinkah Diaspal Ulang?

Baru kelas MotoGP yang menjalani tes pramusim, kondisi trek sudah rusak. Bagaimana jika musim bergulir dengan hadirnya kelas Moto2 dan Moto3 yang juga digelar bersamaan selama tiga hari berturut-turut? Tentunya sirkuit harus diperbaiki segera. Tapi apakah waktunay cukup?

Baca juga : 'Liburan' Pembalap Saat Test Pramusim MotoGP 2022 Mandalika, Ada Yang Kagum Sampai Bikin Kontroversi

Dituliskan The Race, jika opsi pengaspalan ulang sebaiknya sudah diambil pihak pengelola. Hanya saja tenggat waktu yang tinggal lima pekan lagi sebelum seri kedua MotoGP 2022 dihelat di Mandalika, rasanya akan terlalu mepet.

Sirkuit Mandalika Banyak Dikeluhkan Pembalap, Haruskah Gelaran MotoGP Ditunda? 04

Pengelola harus bertindak cepat.

Jika kondisi terburuk proses pengaspalan ulang tidak memungkinkan selesai dalam tenggat waktu tersebut, opsi lainnya adalah menggeser jadwal MotoGP Mandalika mendekati akhir tahun atau ditunda hingga tahun depan.

Tentunya melihat animo penggemar MotoGP yang tinggi, pihak Dorna dan pengelola akan memaksimalkan waktu sebaik-baiknya. Opsi terbaik harus mereka ambil, tanpa harus mengorbankan keselamatan pembalap karena permukaan sirkuit yang membahayakan mereka.

Harry

Senior Reporter

Mulai menyukai dunia otomotif sejak masih duduk di bangku SMA. Kecintaannya dimulai dengan mengoprek sepeda motor yang diberikan orangtuanya, dan terus mencintai dunia otomotif khususnya roda dua. Kecintaannya membuat dirinya berkecimpung dalam industri media otomotif sampai saat ini. Facebook : Ainto Harry Budiawan Instagram : harrykriwil

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_relatedmodel_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685613589386-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685613589386-0'); });
window._taboola = window._taboola || []; _taboola.push({ mode: 'thumbnails-stream-2x2-desk', container: 'taboola-stream-widget-thumbnails-desktop', placement: 'Stream Widget Thumbnails Desktop', target_type: 'mix' });