Jangan Lupakan Spooring dan Balancing Agar Kenyamanan Berkendara Semakin Optimal
Karim · 22 Okt, 2021 18:00
0
0
Guna mempertahankan kenyamanan dan stabilitas berkendara, kondisi komponen suspensi yang prima saja belum cukup. Faktor keseimbangan putaran roda dan keselarasan sudut-sudut di tiap poros ikut memainkan peran penting. Untuk itu, perlu penyetelan lebih lanjut agar perjalanan tetap terasa mulus.
Wheel Alignment, Kunci Stabilitas Arah Mobil
Meski sekilas keempat roda terlihat lempeng, belum tentu mobil akan terasa nyaman untuk dikemudikan. Hal ini dikarenakan tiap roda memiliki sudut arah tertentu guna menyesuaikan geometri suspensi dan sistem kemudi. Pabrikan punya spesifikasi tersendiri terkait sudut arah roda. Termasuk di dalamnya sudut camber, toe, dan caster. Masing-masing mendefinisikan kemiringan jika dilihat lurus dari depan, atas, dan tiang strut tampak samping.
Sudut-sudut roda lantas dapat berubah akibat pemakaian, kondisi jalan, serta gaya mengemudi. Suatu hal wajar. Yang jelas begitu melenceng dari spek, mobil bisa jadi kurang nyaman. Coba rasakan, apakah setir selaras laju mobil atau tidak? Juga dalam kecepatan rendah seperti 40-50 kpj, apakah mobil ingin berbelok sendiri ke kanan atau kiri?
Jika setir tidak lurus atau parahnya mobil seakan keras kepala untuk sedikit berbelok, ini jadi pertanda ia perlu spooring. Secara teknis, spooring akan membantu ban untuk mengintegrasikan semua faktor geometri dari sistem kemudi dan suspensi. Mengembalikan roda ke posisi dan sudut kemiringan normal.
Ada baiknya juga segera ditangani. Sebab bila terlambat, kondisi tadi berpotensi menghabiskan ban secara tidak normal. Baik itu gundul di satu sisi hingga lebih cepat aus.
Berbeda dari spooring, balancing bertujuan untuk menyeimbangkan bobot roda saat berputar. Bukan penyesuaian di komponen suspensi melainkan langsung di roda. Langkah ini perlu dilakukan bila kalian merasa mobil, dan terutama setir, bergetar saat dibawa melaju cukup kencang.
Yep, jangan kira roda yang bundar akan berputar dengan mulus. Distribusi bobot yang tidak seimbang pada pelek maupun ban akan menciptakan getaran. Mengurangi kenyamanan sudah pasti. Namun, getaran ini juga akan membebani mesin sebab membuat roda tidak berputar sempurna. Di samping itu, keausan ban bisa jadi tidak merata serta lebih rentan rusak sebelum waktunya.
Untuk itu, perlu dilakukan balancing dengan menambah beban di titik tertentu sesuai arahan mesin balancing. Menyeimbangkan distribusi bobot saat roda berputar. Bukan hanya ketika sudah terasa bergetar, ban baru pun tidak menjamin keseimbangan roda. Dengan demikian, penting pula untuk melakukan balancing saat memasang sol sepatu anyar ke pelek kalian.
Sebelum gejala terasa dan berujung merusak ban, spooring dan balancing dapat dilakukan secara berkala. President Director PT Hankook Tire Sales Indonesia, Yoonsoo Shin mengingatkan bahwa sebaiknya alignment dan balancing pada ban dilakukan ketika mobil sudah mencapai di atas 10.000 km dan harus dilakukan secara berkala.
Memang spooring dan balancing secara berkala jadi biaya tambahan dalam pemilikan kendaraan. Namun, hal itu bukan berarti tidak bermakna. “Perawatan seperti alignment dan balancing tampak seperti ongkos tambahan yang harus kita keluarkan, namun sebetulnya angka ini memberikan nilai ekonomis lebih ketimbang pengeluaran untuk perbaikan kendaraan dan penggantian ban akibat kelalaian dalam posisi ban,” jelas Yoonsoo Shin.
Ia juga menambahkan, “Alignment dan balancing secara berkala juga secara otomatis akan meminimalisir terjadinya kerusakan-kerusakan yang lebih fatal, yang mengharuskan pemilik dan pengendara mobil untuk memperbaikinya dengan jumlah biaya yang tentunya lebih mahal,” jelas Yoonsoo Shin.