Tiang Listrik Jadi Titik Pengisian Baterai Mobil Listrik di Australia, Cocok Untuk di Indonesia?
Budi · 29 Sep, 2022 11:30
0
0
Pemerintah daerah New South Wales (NSW) di Australia memiliki ide yang cukup menarik dengan membuat pilot project yang menjadikan tiang-tiang listrik di kota Sydney sebagai titik pengisian baterai mobil listrik alias charging point. Wah, sebuah ide yang tampaknya juga masuk akal jika dicoba di Indonesia bukan?
Inisiasi proyek ini berasal dari perusahaan utilitas terkemuka di Australia yaitu Intellihub. Mereka mendapatkan anggaran dana sebesar AUS $871.400 atau sekitar Rp8,5 Milyar dari Australia Renewable Energy Agency (ARENA) untuk mengubah 50 tiang listrik menjadi charging points bagi kendaraan listrik di jalan raya.
Menurut Intellihub, proyek ini dibuat untuk membantu para pemilik kendaraan listrik yang tak dapat memasang charger untuk mobilnya di perumahan atau apartemen. Proyek dengan investasi hingga AUS $2,04 juta atau Rp20 miliar ini bertujuan agar masyarakat juga mendapatkan akses lebih mudah untuk mendapatkan lokasi charging point ini.
Proyek ini juga berkolaborasi dengan beberapa organisasi seperti Schneider Electric yang menyediakan semua peralatan charger, dan juga Origin Energy yang mengatur distribusi listrik ke jaringan listrik di kota ini.
“Beberapa pemilik kendaraan listrik tak dapat memasang charger di perumahan mereka, sehingga kami senang untuk bekerjasama dengan Intellihub untuk melaksanakan program pilot yang memanfaatkan tiang listrik di pinggir jalan,” ujar Darren Miller, Chief Executive Officer dari ARENA.
Menurut Darren, jika proyek inisiasi ini sukses, maka mereka akan memperluas pengoperasian charging point pada tiang listrik ini ke beberapa kota lain di Australia. Sudah sejak 2012 lalu, ARENA mengeluarkan triliunan dollar pada lebih dari 600 proyek yang mengkampanyekan penggunaan sumber daya listrik terbarukan.
Saat ini di Indonesia, lokasi pengisian listrik alias charging point khususnya untuk mobil listrik masih sangat terbatas. Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia hingga saat ini baru terdapat 332 SPKLU dan 369 SPBKLU (Stasiun Penukaran Baterai Listrik Umum). Angka ini belum termasuk lokasi pengisian listrik yang disediakan oleh pihak swasta maupun pihak APM mobil listrik di Indonesia.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN/Persero) juga terus meningkatkan jumlah SPKLU milik mereka, dimana hingga September 2022 telah mencapai 150 unit di 117 lokasi di seluruh Indonesia. “Adapun rencana penambahan sampai akhir tahun 2022 akan terbangun sejumlah 110 unit SPKLU PLN yang terbentang untuk membangun peta jalan Nasional di seluruh Indonesia serta mendukung kegiatan KTT G20 di Bali,” ujar Gregorius Adi Trianto, Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN seperti yang dikutip Kontan.
Bahkan untuk keperluan KTT G20, PLN menyiapkan SPKLU dengan spesifikasi Ultra Fast Charging. SPKLU ini memiliki kemampuan mengisi penuh mobil listrik dengan kapasitas di atas 80 kilowatt hour (kWh) hanya dalam waktu 30 menit dari kondisi baterai kosong. Total ada 70 unit SPKLU Ultra Fast Charging yang tersedia untuk KTT G20.
Mengingat jaringan listrik di Indonesia masih menggunakan tiang listrik sebagai saluran distribusinya, rasanya PLN bisa mengadopsi ide yang dilakukan di Australia tersebut di atas.
Berpengalaman sebagai jurnalis otomotif sejak lebih dari 15 tahun, Ia telah mencicipi berada di beberapa sisi industri, PR, agency dan media, baik cetak maupun online. Kegemarannya berkendara membawa Ia mencoba berbagai jenis mobil, mulai single seater di lintasan sirkuit hingga off-road di lintasan salju bersuhu -15 derajat Celsius.
Facebook: budityas
Instagram: budityasbebe