Mitos Atau Fakta, Benarkah Helm yang Sudah Jatuh Tak Layak Pakai Lagi?
Adit · 22 Okt, 2021 09:30
0
0
Pengendara motor wajib tahu bahwa helm yang sudah jatuh atau bekas kecelakaan dan membentur benda keras seperti aspal jalan, sebaiknya tidak dipakai lagi. Dalam artian helm sudah harus pensiun dan segera ganti yang baru.
Ini berkaitan dengan keselamatan berkendara. Sebab helm yang mengalami benturan keras seperti jatuh dari parkiran, khawatir telah terjadi deformasi pada struktur dan lapisan helm. Sehingga bila nantinya jatuh lagi, fungsi untuk menyelamatkan malah berkurang.
Benarkah helm yang sudah jatuh wajib ganti yang baru?
Kenapa demikian? Karena helm terbuat dari lapisan struktur yang berguna menyerap energi benturan sehingga kepala terselamatkan. Pada lapisan luar terdiri dari outer shell yang konturnya keras nan kokoh karena terbuat dari plastik polikarbonat, fiber glass, atau karbon fiber. Bisa dibilang sebagai batok atau cangkang helm.
Lalu di dalamnya ada EPS shell. EPS merupakan singkatan Expanded Polystyrene Styrofoam, bentuknya adalah styrofoam yang padat dan tebal, tapi sedikit empuk. Warnanya hitam, putih, atau abu-abu tergantung helmnya.
Lapisan EPS helm.
Nah kedua lapisan terluar ini yang paling vital keberadaannya. Ketika jatuh, ada kemungkinan terjadi kerusakan dan atau perubahan bentuk. Bisa saja outer shell dan EPS terjadi keretakan.
Sadar atau tidak, inilah yang menimbulkan titik lemah pada helm. Sehingga apabila jatuh lagi dan tepat mengenai bagian yang mengalami retak itu, takutnya helm malah semakin rusak atau pecah, dan alhasil tak bisa menyelamatkan nyawa pemotor.
Pembalap MotoGP.
Hanya saja mengutip Motorbike Writer, itu semua tergantung dari tingkat kerusakan dan benturannya. Dalam artian misalnya jatuhnya tidak begitu tinggi atau benturannya tidak begitu keras, dan setelah dicek masih dalam keadaan baik, maka helm tetap bisa digunakan.
Sehingga untuk memastikan durabilitas dan kualitas helm, setiap prototipe helm akan melakoni serangkaian tes. Termasuk pengujian jatuh dari ketinggian tertentu dan tes tekanan, untuk mengetahui helm akan hancur bila mendapatkan gaya sebesar apa.
Sebab perlu ingat, karakteristik lapisan terluar helm berbeda-beda tergantung material konstruksinya. Paling terbaru ada yang namanya fiberglass, yang diperkuat dengan kevlar atau karbon fiber. Pengguna helm dengan komposisi ini biasanya pada pembalap MotoGP yang butuh perlindungan ekstra.
Perawatan Helm Paling Mudah
Untuk itu rawat helm sebaik mungkin. Beberapa cara mudah bisa ditempuh agar helm selalu awet. Pertama dari penyimpanannya dulu, usahakan ditempatkan di area yang tidak mudah jatuh. Jauhi dari tepian bidang yang punya ketinggian berbeda. Ada baiknya helm dimasukkan ke sarung khusus, agar tidak mudah kemasukkan serangga.
Rawat helm sebaik mungkin, jangan sampai jatuh.
Setelah dipakai riding, hindari meletakkan helm di spion. Sebab lama kelamaan tekanan pada cover spion membuat lapisan EPS tertekan, khawatir bagian tersebut menjadi lembut dan kemampuan menyerap energi benturan malah berkurang.
Sebagai gantinya bila tak ada bidang datar atau tempat khusus, letakkan di bagasi motor atau gunakan hook khusus di bawah jok motor. Selain lebih aman dari tindak pencurian, posisi helm tidak akan terlalu kedap udara sehingga memungkinkan terjadi pertukaran hawa lembab dari interior helm.