Selain itu Dolphin juga jadi mobil listrik termurah kedua di Negeri Jiran itu setelah Neta V yang sudah dijual dengan harga mulai dari 99.800 ringgit (Rp331 jutaan).
Sebagai catatan juga, Dolphin yang pasarkan di Malaysia merupakan model yang sama untuk kawasan Eropa baik dari segi desain maupun spesifikasinya.
Kedua varian mobil listrik China ini memiliki panjang tubuh 4.290 mm, lebarnya 1.770 mm, tinggi 1.570 mm, dengan jarak sumbu roda 2.700 mm.
Untuk tipe Dynamic Standard Range dibekali baterai berkapasitas 44,9 kWh dengan daya jelajah 340 km pada mode WLTP.
Adapun tipe ini menggunakan Permanent Magnet Synchronous single motor yang sanggup memproduksi daya puncak 94 PS dengan torsi 180 Nm serta memiliki kemampuan akselerasi 0-100 km/jam dalam 12,3 detik.
Sementara tipe Premium Extended Range juga pakai motor listrik yang serupa tapi bisa memproduksi daya maksimum 204 PS dan torsi 310 Nm serta berkamampuan sprint 0-100 km/jam dalam 7 detik.
Varian ini juga menggunbakan baterai kapasitas lebih besar yakni 60,48 kWh dengan daya jelajah 427 km (WLTP), dimana baterai tersebut support AC charger 7 kW hingga 80 kW DC Fast Charging.
Satu hal penting yang ada di mobil listrik ini adalah kemampuan Vehicle-to-Load (V2L) yang memungkinkan mobil ini berbagi daya listrik untuk kebutuhan peralatan elektronik lainnya seperti televisi atau lampu darurat saat dibutuhkan pada keadaan emergency.
Di area kabin, Dolphin menggunakan sistem infotainment layar sentuh 12,8 inci yang mirip dengan Atto 3.
Monitor sebesar itu sudah memiliki kemampuan Apple CarPlay atau Android Auto serta kemudian dikoneksikan dengan sistem 6 speakers, sementara pada sisi pengemudi ada meter cluster digital 5 inci.
Kemudian fitur Advanced Driver Assistance System (ADAS) juga sudah melengkapi perangkat keselamnatan BYD Dolphin.
Fitur yang terpasang antara lain berupa Adaptive Cruise Control (ACC), Lane Departure Warning (LDW), Lane Keeping Support (LKS), Lane Departure Prevention (LDP), Lane Change Collision Warning (LCW), dan Emergency Lane Keeping Assist (ELKA).
Lalu ada juga Automatic Emergency Braking System (AEBS), Predictive Collision Warning (PCW), Rear Collision Warning (RCW), Rear Cross Traffic Alert (RCTA), Rear Cross Traffic Brake (RCTB), Blind Spot Detection (BSD) serta High Beam Assist.
Dengan masuknya Dolphin ke Malaysia, maka bukan tidak mungkin mobil listrik ini juga akan dipasarkan di Tanah Air.
Mengingat perusahaan raksasa otomotif China itu juag sudah menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan pihak Indonesia.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.