Lebih Murah dari Pesaing Terderkat, Mitsubishi Fuso Canter Bus Punya Beragam Keunggulan
Enda · 1 Mar, 2024 08:20
0
0
Mitsubishi Fuso merilis Mitsubishi Fuso Canter Bus pada gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 lalu.
Kehadirannya sangat ditunggu-tunggu para pelaku usaha travel dan pariwisata namun sayangnya saat itu pihak Fuso sendiri belum menjual secara resmi Canter Bus.
"Kita kenalkan di GIIAS tahun 2023, kita start selling itu bulan Desember kemarin, sampai saat ini animo atau responsnya sangat baik. Beberapa order dari dealer setelah menerima order dari konsumen itu cukup sesuai dengan harapan kita,” kata Aji Jaya, Director of Sales & Marketing Division PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB) kepada rekan wartawan dalam kegiatan "Fuso Jajal Canter Bus Jalan Ke Bandung", Kamis (29/2).
Mengisi segmen microbus, hadirnya line up terbaru Fuso ini membawa beragam keunggulan yang tentunya tidak dimiliki para pesaing terdekatnya dengan harga lebih terjangkau.
Tertulis bahwa harga Mitsubishi Fuso Canter Bus Rp552,4 juta off the road Jakarta, atau lebih murah Rp6,7 juta dari kompetitornya yang diniagakan Rp558,7 juta off the road Jakarta.
Fuso Canter Bus ditawarkan dalam paket komplit oleh PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), selaku distributor resmi kendaraan niaga dari Mitsubishi Fuso di Tanah Air.
Paket komplit yang ditawarkan basisnya menggunakan Fuso Canter FE 71 LBC yang sudah dibalut lengkap dengan body serta beragam fitur yang dapat menjawab kebutuhan para pelanggannya di sektor industri pariwisata, antar jemput karyawan, angkutan feeder serta kendaraan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) maupun Atar Kota Antar Provinsi (AKAP).
"Sekarang Fuso Canter Bus lebih agak sedikit ke bawah untuk marketnya, kita coba turun ke pariwisata dan company-company medium atau menengah yang memang membutuhkan alat transportasi bus untuk aktivitas mereka, sejauh ini responsnya bagus,” terang Aji.
Tampilan depan Canter Bus
Untuk Fuso Canter Bus sendiri dibalut menggunakan bodi garapan bodybuilder Trijaya Union, karoseri kawakan Tanah Air yang berlokasi di Tangerang, Banten.
Penggunaan bodi buatan bengkel karoseri Trijaya Union sendiri bukan tanpa sebab.
"Kalau ikuti historynya kita punya kelas bus besar seperti itu (Mitsubishi BM Series) dulu produksinya juga Trijaya Union. Tapi mungkin itu jadi salah satu pertimbangan, punya history dalam memproduksi bus, kualitas baik, ujung-ujungnya bagaimana kita bisa menyediakan barang yang kira-kira acceptable atau kompetitif harganya di pasar,” tambah Aji.
Bila dilihat secara tampilan luar Fuso Canter Bus terlihat cukup proper dengan lekukan garis yang diterima mengikuti kepala kabin Fuso Canter.
Atapnya menggunakan desain kembung yang dapat memberikan headroom luas terhadap semua penumpang.
Kaca sampingnya pun dibuat lebar yang dapat menampilkan panorama secara luas.
Masih membahas bagian samping, untuk lingkar roda diaplikasikan velg alloy berkelir silver berukuran 16 inci, serta Front Stabilizer pada kaki-kaki bagian depan yang membuat kendaraan lebih stabil ketika dipacu dalam kecepatan cukup tinggi.
Tampilan belakang Canter Bus
Pada buritannya suksesor Mitsubishi Espasio ini tampak modern berkat lekukan pada bagasi, dudukan plat nomor, bumper, reflektor lampu serta desain stoplamp.
Untuk bagasinya microbus ini memiliki ruang yang besar dengan bukaan pintu belakang lebar.
Lebarnya bagasi dapat dimaksimalkan dengan pelipatan empat jok paling belakang ke arah depan yang terasa ergonomis, serta bagasi samping di sebelah kanan belakang yang tidak dimiliki kebanyakan para pesaingnya.
Sebagai informasi Fuso Canter Bus ditawarkan dalam dua jenis warna yaitu Solid White dan Silver Metalic, dengan panjang kendaraan mencapai 6,5 meter yang menghadirkan ruang kabin yang lebih lega sehingga lebih nyaman bagi penumpang.
Sanggup Memuat 20 Orang dan Didukung Beragam Fitur Modern
Interior Canter Bus
Guna menunjang kenyamanan selama berkendara, Fuso Canter Bus dibekali rear mirror dengan LCD Screen yang terintegrasi oleh kamera mundur.
Kehadirannya menambah fitur keamanan bagi pengemudi saat parkir mundur.
Dikombinasi dengan warna hitam dan abu-abu untuk interiornya, microbus ini menggunakan jok Synthetic Leather Seat yang membuat tampilan Canter Bus jadi lebih elegan dan tentunya memudahkan dari segi perawatan.
Memiliki kapasitas angkut ruang bagasi yang lega dengan menyuguhkan kenyamanan penumpang, secara daya tampungnya Fuso Canter Bus dapat memuat 20 orang sekaligus (19 penumpang +1 driver) yang lantai kabinnya menggunakan material lantai PVC untuk memudahkan perawatan.
Lainnya kendaraan syarat penumpang ini dibekali fitur port USB yang terdapat di setiap baris kursi penumpang dan 6 buah speaker di sisi kanan kiri interior menghadirkan performa audio penumpang yang lebih baik saat melakukan perjalanan.
Partition Desk yang dilengkapi dengan Cup Holder untuk menambah kenyamanan penumpang untuk meletakkan minumam selama perjalanan.
Kokpit Canter Bus
Terdapat pula Iluminasi LED Logo Canter Bus berwarna biru pada plafon dan tangga untuk menguatkan branding Canter Bus dan memberikan kesan interior yang lebih mewah.
Untuk menunjang kenyamanan berkendara, bus terbaru Fuso ini juga hadir dilengkapi fitur keselamatan semua kursi penumpang dengan sabuk pengaman dua titik, serta sistem pengereman exhaust brake yang memudahkan pengemudi ketika melakukan deselarasi.
Berbekal Mesin Diesel 4.000 Cc yang Tangguh dan Responsif
Canter Bus jagoan menanjak
Dari segi performa Fuso Canter Bus dibekali jantung pacu diesel berkodekan 4V21-2AT4,4-silinder segaris turbocharger 3.907 cc yang di atas kertas mampu memeras tenaga hingga 108 PS di 2.500 rpm dan torsi 304 Nm pada rentan putaran 1.000-2.500 rpm.
Mesinnya disandingkan dengan transmisi manual 5-percepatan yang selanjutnya ditranslasi ke roda belakang.
"Fuso Canter Bus untuk putaran bawahnya responsif berkat penggunaan turbo sehingga tangguh di jalan menanjak seperti di wilayah Bandung,” tutup M Fata Zulfiqhi, Trainer 3S Training Department PT KTB.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.
