Masih Ingat Suzuki Ciaz? Segini Pasaran Harga Bekasnya
Enda · 8 Sep, 2023 09:00
0
0
Suzuki Ciaz diperkenalkan pertama kali di Indonesia melalui ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015. Selang tiga bulan setelahnya, tepatnya pada 24 November 2015 mobil ini secara resmi diluncurkan.
Ciaz sendiri digadang-gadang merupakan suksesor Neo Baleno dengan mengisi kekosongan segmen small sedan. Didatangkan secara utuh dari Thailand, mobil dengan desain elegan mengusung konsep “Make A Smart Way” tersebut memiliki nasib tak jauh berbeda seperti Baleno sebelumnya.
Menggali informasi lebih dalam soal mobil ini, disebutkan bahwa PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) sudah menghilangkan nama Ciaz dari situs resminya pada 2018. Padahal Ciaz sendiri merupakan salah satu mobil sedan dengan menawarkan kenyamanan berkendara berkat fitur yang tersematkan.
Oh iya, untuk pasar Indonesia saat itu Ciaz ditawarkan dalam dua varian, yakni; GLX MT dan GLX AT. Bicara harga bekasnya, kini Ciaz ditawarkan mulai dari Rp150 jutaan.
Suzuki Ciaz menawarkan kelegaan kabin. Hal ini terlihat dari dimensi dimana untuk panjang keseluruhan mencapai 4.490 mm, lebar 1.730 mm dan tinggi 1.475 mm. Untuk wheelbase mencapai 2.650 mm dengan ground clearance 160 mm.
Tampil elegan, dari segi bentuk mobil ini terlihat proper berkat lekukan garis yang diterima. Untuk fascia, mobil ini memiliki grill dengan nuansa krom yang menghadirkan kesan luxury, dengan dipadukan lampu halogen berprojector. Pada bumper, pabrikan menyematkan foglamp dengan housing lampu sporty.
Tak kalah menarik, bagian sampingnya disematkan velg 16 inci model palang, kemudian spion dengan pengaturan electric serta retractable. Menyesuaikan bentuk depan yang memiliki kesan elegan, di belakang berhasil diaplikasikan stoplamp multi-reflektor dengan bentuk lebar.
Terlihat simpel dan elegan, interiornya memiliki desain lapang. Untuk dashboardnya dibuat lebar dengan menyuguhkan visibilitas berkendara yang baik.
Interior Suzuki Ciaz
Dari segi berkendara Ciaz pun terasa ergonomis, lantaran tombol untuk menjalankan beberapa fiturnya dibuat mengelompok. Disematkan head unit 2din dengan konektivitas bluetooth yang diletakan di center cluster, mobil ini juga memiliki tombol pengaturan AC otomatis yang sangat berdekatan dengan sistem hiburannya tersebut.
Menariknya, untuk sistem hiburan mobil ini sudah terkoneksi dengan tombol di setir yang memudahkan pengemudi ketika ingin melakukan pengaturan, serta adanya 4 speaker dan 2 tweeter yang dapat menghasilkan suara tingkat atas.
Bagasi Ciaz
Dibungkus menggunakan bahan kulit premium, untuk jok baris kedua di bagian tengahnya terdapat arm rest sekaligus cup holder, yang bisa dimanfaatkan untuk menaruh botol minum. Untuk bagasinya mobil ini memiliki volume hingga 495 liter, dengan begitu pengguna tidak perlu kesusahan ketika membawa barang bawaan cukup banyak.
Mengenai keselamatan berkendara, Suzuki Ciaz berhasil disematkan ABS (Anti-lock Braking System), EBD (Electric Brake Distribution), dual SRS airbags, Safety Belt with Pretensioner and Force Limiter, Child Proof Lock, serta TECT (Total Effective Control Technology) pada struktur rangka yang dapat menyerap energi benturan.
Untuk sistem keamanan, pabrikan melengkapinya dengan Immobilizer dan Keyless Entry yang dapat meminimalisir dari tindak pencurian, sekaligus memudahkan pengguna ketika ingin membuka/mengunci pintu.
Pakai Mesin Ertiga
Mesin K14B
Suzuki Ciaz dibenamkan mesin K14B berkapasitas 1.373 cc 4-silinder segaris DOHC multi-point injection. Untuk jantung pacunya sama persis yang disematkan pada Ertiga gen 1, Swift gen 2 dan Baleno Hatchback pre-facelift.
Di Ciaz, mesin tersebut sanggup meletupkan tenaga sebesar 92 PS di 6.000 rpm dan torsi 130 Nm pada putaran 4.000 rpm. Putaran mesin yang dihasilkan selanjutnya diatur menggunakan transmisi manual 5-percepatan dan otomatis 4-percepatan torque converter, sebelum diteruskan ke penggerak roda depan.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.
