Nissan Motor Co., mengumumkan rencana bisnis yang cukup ambisius agar kembali bersaing di pasar otomotif global, termasuk menghadirkan mobil baru Nissan.

Rencana bisnis yang disebut The Arc sengaja dilakukan untuk mendorong nilai dan memperkuat daya saing Nissan secara global. 

Disebutkan, rencana tersebut akan fokus pada basis produk yang lebih luas, peningkatan elektrifikasi, dan pendekatan baru terhadap teknik serta manufaktur. 

Baca juga: Nissan dan Honda Kerjasama Bikin Mobil Listrik, Buat Saingi Pabrikan China

Selain itu, Nissan juga berencana untuk melakukan penerapan dan penggunaan teknologi baru, serta kemitraan strategis untuk meningkatkan penjualan unit dan profitabilitas secara global.

Menurut Presiden dan Chief Executive Officer Nissan, Makoto Uchida, dengan adanya rencana The Acr, maka ini akan menjadi kewajiban jangka menengah untuk tahun fiskal 2024 hingga 2026 dan tindakan jangka menengah panjang yang akan dilaksanakan hingga tahun 2030.

"Rencana ini memungkinkan kami melangkah lebih jauh dan lebih cepat dalam mendorong value dan daya saing perusahaan," ungkap Makoto dalam keterangan tertulis, Jumat (28/3/2024).

Baca juga: Nissan Tawarkan Diskon untuk Jasa Servis dan Spare Part Selama Bulan Ramadan

Makoto juga menyadari, bahwa saat ini kondisi market otomotif terus bergerak, sehingga Nissan harus mengambil langkah tegas dan baru, untuk memastikan pertumbuhan serta profitabilitas yang berkelanjutan.

Berdasarkan rencana tersebut, Nissan akan mengambil langkah agar memastikan pertumbuhan volume melalui strategi regional yang disesuaikan dan mempersiapkan percepatan transisi menuju kendaraan listrik, melakukan pertumbuhan volume di market utama, serta kestabilan keuangan. 

Baca juga: Nissan 370Z Nismo Ini Tampil di Stancenation Jepang 2023 Pakai Velg Buatan Indonesia

Nissan Siapkan Banyak Mobil Baru

Dengan adanya strategi baru yang direncanakan, Nissan ingin menggapai penjualan tahunan sebesar 1 juta unit, dan meningkatkan margin laba operasional menjadi lebih dari 6 persen, pada akhir tahun fiskal 2026.

Untuk mendukung strategi baru ini, Nissan berencana meluncurkan 30 model baru dalam tiga tahun ke depan, 16 di antaranya berupa EV dan 14 model merupakan mobil konvensional. 

Langkah ini dianggap perlu dilakukan Nissan, untuk memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan di market dengan laju elektrifikasi yang berbeda-beda. 

Disebutkan, jika Nissan pada tahun 2030 ingin hadir di semua segmen, dengan campuran model kendaraan EV diperkirakan mencapai 40 persen secara global pada tahun fiskal 2026 dan meningkat menjadi 60 persen pada akhir dekade ini.

Namun sayang, untuk model dan jenis mobil yang disiapkan tidak disebut. Akan tetapi ini bisa menjadi gebrakan Nissan agar kembali bangkit di pasar otomotif global, termasuk di Indonesia.

Mobil Listrik Nissan Lebih Terjangkau

Rencana Nissan untuk menghadirkan produk baru termasuk mobil berteknologi listrik akan didukung dengan pendekatan pengembangan dan manufaktur baru.

Hal ini dilakukan Nissan agat bisa membuat kendaraan listrik jadi lebih terjangkau, namun tetap meningkatkan profitabilitas. 

Oleh karena itu, manufaktur baru ini akan mengutamakan beberapa hal, seperti pengembangan kendaraan listrik, mengintegrasikan powertrain, memanfaatkan manufaktur modular generasi terbaru dan inovasi baterai. 

Nissan juga memiliki tujuan untuk mengurangi biaya operasional kendaraan listrik generasi terbaru sebesar 30 persen (jika dibandingkan dengan model crossover Ariya saat ini) dan mencapai biaya lebih rendah antara model EV dan ICE pada tahun fiskal 2030.

Selain itu, Nissan juga berencana menurunkan sejumlah biaya, seperti biaya pengembangan kendaraan utama jadi kurang dari 50 persen, variasi suku cadang berkurang sebesar 70 persen dan waktu tunggu pengembangan dipersingkat empat bulan. 

Dengan mengadopsi manufaktur modular, jalur produksi kendaraan akan dipersingkat, sehingga mengurangi waktu produksi per kendaraan sebesar 20 persen.

Adanya rencana bisnis The Arc, maka pabrik di Jepang dan luar negeri akan mengadopsi konsep Nissan Intelligent Factory, seperti pabrik Oppama dan Nissan Motor Kyushu di Jepang, Pabrik Sunderland di Inggris, serta pabrik Canton dan Smyrna di AS yang mulai menerapkannya pada tahun fiskal 2026 hingga 2030. 

Sementara itu, pendekatan produksi EV36Zero akan diperluas dari Sunderland di Inggris termasuk Canton, Decherd, dan Smyrna di AS, serta Tochigi dan Kyushu di Jepang mulai tahun fiskal 2025 hingga 2028.