window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_breadcrumb_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685614302872-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685614302872-0'); });

Yamaha Aerox 155 Old Masih Menarik, Kenali Dulu Kelebihan dan Kekurangannya

Fariz · 1 Apr, 2024 17:00

Yamaha Aerox 155 Old Masih Menarik, Kenali Dulu Kelebihan dan Kekurangannya 01

Yamaha Aerox 155 generasi pertama
  • Memiliki konsep sport scooter yang cukup kental.
  • Kode 12 masih menjadi kode keramat pada model ini.

Sejak diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2017, Yamaha Aerox 155 telah menjadi primadona untuk segmen sport scooter yang diincar oleh pengendara muda.

Tampilan sportynya disuguhkan dengan desain bodi melancip di depan, desain X khas di sisi tengah, dan penggunaan pelek serta ban lebar yang membuat tampilannya padat juga gambot.

Disamping itu juga ada penggunaan mesin 155 cc dengan fitur VVA yang membuat matic ini bisa diajak berkendara santai.

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_fourthp_under_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685613563107-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685613563107-0'); });

Tapi juga bertenaga besar ketika VVA aktif di kisaran 6.500 rpm, yang memang jadi ciri khas mesin Blue Core 155 cc.

Harga Aerox 155 bekas generasi pertama alias Aerox 155 Old juga semakin menggiurkan, karena ada di angka Rp 15 jutaan.

Bahkan bisa lebih terjangkau tergantung dari kondisinya seperti kemulusan bodi, kelengkapan surat-suratnya dan kondisi mesin.

Baca juga: Yamaha Klaim Lexi LX 155 2024 Direspon Positif Masyarakat

Tapi sebelum meminang Maxi Yamaha satu ini, baiknya cari tahu terlebih dulu kelebihan dan kekurangannya berikut ini.

Kelebihan Yamaha Aerox 155 Old

Mesin Yamaha Aerox 155

Tentu saja hal pertama yang membuat ini menarik adalah penggunaan mesin 155 cc, VVA 4 katup, fuel injection, dan menggunakan pendingin cairan.

Yamaha Aerox 155 Old Masih Menarik, Kenali Dulu Kelebihan dan Kekurangannya 01

Kepala silinder dilengkapi dengan VVA

Mesin ini menggunakan kombinasi diameter piston 58 mm dengan panjang langkah 58,7 mm.

Rasio kompresi di angka 10,5:1 dan klaim tenaga maksimalnya 15 ps di 8.000 rpm serta torsi maksimal 13,8 Nm di 6.250 rpm.

Penggunaan fitur VVA atau Variable Valve Actuator membuat noken as Aerox 155 memiliki 2 bumbungan in.

Bumbungan pertama bekerja ketika VVA off dengan karakter tenaga smooth untuk mendapatkan efisiensi bahan bakar yang baik.

Baca juga: Yamaha Siapkan Bengkel Siaga dan Pos Jaga Selama Arus Mudik Lebaran 2024

Sedangkan bumbungan kedua bekerja saat VVA aktif, spesifikasinya memiliki angkatan katup lebih tinggi sehingga dapat memberikan performa lebih tinggi.

Bagasi Lega

Selain di sisi performa mesin, keunggulan lain pada Aerox 155 generasi pertama ini ada pada kapasitas ruang bagasinya yang cukup gambot.

Yamaha Aerox 155 Old Masih Menarik, Kenali Dulu Kelebihan dan Kekurangannya 02

Kapasitas bagasi 25 liter

Tercatat memiliki ruang penyimpanan 25 liter yang mana ini sangat mudah untuk menyimpan sebuah helm full face, namun dengan posisi terbalik atau sisi bawah menghadap ke atas.

Kemudian masih ada sisa ruang yang bisa dimanfaatkan untuk menaruh barang bawaan lainnya seperti jaket juga sarung tangan.

Baca juga: Yamaha Fazzio Kolaborasi Dengan Fila, Rp 27 Jutaan Sekeren Ini!

Kalau di depan sayangnya kompartemen atau laci memang hanya ada di sisi kiri, tapi sudah dilengkapi dengan power outlet serta penutup kompartemen dengan model kunci tekan.

Kaki-Kaki Gambot

Di area kaki-kaki memang Aerox 155 ini jadi salah satu pelopor penggunaan pelek dan juga ban berukuran gambot pada matic.

Yamaha Aerox 155 Old Masih Menarik, Kenali Dulu Kelebihan dan Kekurangannya 03

Pelek dan ban cukup lebar bikin tampilan padat

Tentunya ini memang mendukung konsep dasarnya yang memang menjadi matic bergaya sporty, peleknya pakai lingkar 14 inci tapi dengan lebar 3 inci berbalut ban 110/80-14.

Yang belakang sangat gambot karena menggunakan 3,5 inci dikombinasi ukuran ban 140/70-14, tentu ini membuat tampilan belakang auto padat.

Baca juga: Yamaha MX King Terbaru Muncul di Thailand, Aura Sporty Semakin Kuat!

Memang sayangnya untuk sektor pengereman tidak terlalu istimewa, depan menggunakan cakram diapit kaliper 1 piston dan yang belakang tetap andalkan tipe tromol dengan brake lock.

Kekurangan Yamaha Aerox 155 Old

Spidometer Sunburn

Setelah membahas beberapa hal positif, berikutnya kita bisa mengulas soal beberapa kekurangan dari Aerox 155 generasi pertama ini.

Yamaha Aerox 155 Old Masih Menarik, Kenali Dulu Kelebihan dan Kekurangannya 04

Spidometer sunburn pada Aerox 155 generasi pertama

Spidometernya sudah full digital menggunakan diameter layar 5,8 inci dengan isi informasi cukup lengkap, termasuk adanya informasi takometer dan tentunya indikator VVA.

Lebarnya bidang spidometer ini ternyata lama-kelamaan bisa terjadi sunburn, terutama bagi mereka yang kerap parkir langsung di bawah terik matahari.

Baca juga: Tampilan Baru Yamaha Gear 125 2024 yang Kini Tembus Rp 19 Juta!

Sunburn ini membuat tampilan spidometer jadi sulit dilihat karena angka-angka yang tidak muncul dengan tepat.

Untungnya saat ini sudah banyak bengkel servis spidometer yang bisa memperbaiki hal tersebut.

Kode 12 Yamaha Aerox 155 Old

Bisa dikatakan kalau kode 12 jadi salah satu kode keramat pada Aerox generasi pertama.

Kode 12 yang muncul di spidometer merupakan indikasi adanya ketidakseimbangan antara bagian pengisian dan beban listrik pada motor.

Yamaha Aerox 155 Old Masih Menarik, Kenali Dulu Kelebihan dan Kekurangannya 05

Soket spull (putih) kerap meleleh

Tentu jelas itu berarti masalahnya ada pada spull, namun bukanlah spull yang bermasalah.

Melainkan soket penghubung spull dengan kabel bodi yang letaknya berada tepat di atas crankcase.

Yamaha Aerox 155 Old yang kena kode 12 ini umumnya soket spull mengalami kondisi gosong hingga meleleh.

Seolah soket tersebut tidak bisa mengakomodir suhu panas dari listrik atau panas mesin, karena posisinya yang sangat dekat mesin.

Baca juga: Yamaha Aerox 155 dan R15M Malaysia Kena Recall, Bagaimana Dengan Indonesia?

Beberapa bengkel komunitas pun memberi beragam solusi mengenai permasalahan ini.

Mulai dari menjual soket khusus yang klaimnya lebih kuat sampai mengganti satu set spull menggunakan milik Aerox 155 terbaru yang posisi soket spullnya berada jauh dari mesin.

Suspensi Jeduk

Bodi yang cukup bongsor dengan kaki-kaki gambot sayangnya tidak diimbangi dengan suspensi yang nyaman.

Yamaha Aerox 155 Old Masih Menarik, Kenali Dulu Kelebihan dan Kekurangannya 06

Suspensi depan perlu diatur ulang agar tidak mudah bottoming

Pasalnya Aerox 155 generasi pertama kerap kali terasa jeduk atau bottoming terutama untuk suspensi depan, secara tidak langsung ini memberi feeling keras sehingga kurang nyaman.

Untungnya sudah banyak bengkel yang menerima servis hingga upgrade suspensi depan Aerox 155 ini agar karakternya menjadi lebih nyaman.

Yang belakang juga terasa bottoming, namun rasanya tidak separah juga tidak sesering suspensi depannya.

Kesimpulan

Dengan kondisi motor yang masih relatif berusia muda, Yamaha Aerox 155 Old ini bisa jadi alternatif motor matic bergaya sporty dengan budget hemat.

Meski sudah terlewat satu generasi, toh bentuknya masih menarik untuk dilihat dan dimodifikasi.

Soal mesin pun sudah memuaskan, dengan tenaga dan torsi yang berlimpah untuk penggunaan harian atau touring.

Tapi harus perhatikan juga beberapa penyakit khasnya yang telah kami paparkan ya, jadi siapkan dana khusus setelah menebusnya.

 

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_relatedmodel_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685613589386-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685613589386-0'); });
window._taboola = window._taboola || []; _taboola.push({ mode: 'thumbnails-stream-2x2-desk', container: 'taboola-stream-widget-thumbnails-desktop', placement: 'Stream Widget Thumbnails Desktop', target_type: 'mix' });