Sirkuit Pertamina Mandalika International yang berlokasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, untuk pertama kalinya akan menggelar balapan mobil bertaraf internasional, yaitu Porsche Sprint Challenge Indonesia.

Ya, kejuaran khusus balap mobil Porsche 911 GT3 pada musim ini akan digelar sebanyak tiga kali di Pertamina Mandalika International Circuit, yaitu 8-10 Desember 2023, 12-14 Januari 2024 dan 26-28 Januari 2024. 

Menurut Founder Superstar Indonesia Motorsport sebagai penyelenggara, Bagoes Hermanto, alasan digelarnya Porsche Sprint Challenger Indonesia di Mandalika tak lepas dari keindahan sirkuit yang memiliki panjang lintasan 4,31 km dan 17 tikungan, serta alam di sekitar lokasi balapan. 

Baca juga: Mau Kredit Mobil Porsche? MUF Kasih DP Rendah dan Hadiah Barang Mewah

"Langsung di hati saya mengatakan, bahwa kita harus bikin event balap mobil disini," ungkap Bagoes saat ditemui di sela acara Press Conference Porsche Sprint Challenge Indonesia di Jakarta, Kamis (30/11/2023).

Dia juga mengungkapkan, Porsche Sprint Challenge Indonesia akan digelar terus menerus secara rutin di Sirkuit Pertamina Mandalika, dan menjadikan lokasi tersebut pusat operasi seluruh balapan Porsche. 

"Jadi seluruh mobil Porsche nanti disimpan di Mandalika, mobilnya di impor dengan berbagai fasilitas, di maintenance disana, kru juga banyak merekrut tenaga lokal, sehingga event ini bukan sekali datang dan pergi tapi akan terus selamanya di Mandalika dan kita secara rutin, setiap dua bulan sekali (digelar)," ujarnya.

Baca juga: Rayakan Anniversary 75 Tahun Porsche, New Cayenne Meluncur di GIIAS 2023 Dengan Performa Lebih Buas

Dengan ini, kata Bagoes, Indonesia punya liga balap baru, yang pembalapnya mayoritas dari Indonesia, sehingga platform balap baru ini bisa berkembang di masa depan dan diharapkan menjadi trigger terhadap ekonomi karena akan menggaet lapangan pekerjaan serta pengembangan kawasan secara keseluruhan. 

Sementara  itu, General Manager Porsche Indonesia Alexander Riedel mengungkapkan Porsche Indonesia sangat antusias untuk menjadi bagian dari Porsche Sprint Challenge Indonesia yang pertama, karena berbagi kekayaan DNA motorsport dengan para penggemar balap lokal. 

"Dengan sejarah balap yang panjang dan bertingkat di berbagai disiplin ilmu, Porsche mewakili semangat yang tersulut, presisi yang tak tergoyahkan, dan semangat kompetisi yang membara dalam olahraga motor," tuturnya.

Baca juga: Giliran Porsche Siap Masuk Era Mobil Listrik, Sisakan 911

Porsche Sprint Challenge Indonesia Balap OMR Porsche 911 GT3

Seperti disebutkan di atas, gelaran Porsche Sprint Challenger Indonesia akan menggunakan Porsche 911 GT3 untuk beradu cepat, dimana 10 mobil akan berlomba di sesi pertama dan selanjutnya bisa mencapai 20 mobil.

Nantinya, Porsche Sprint Challenger Indonesia akan terbagi dalam dua kelas, yaitu Sprint Race dan Endurance.

"Di hari Sabtu, akan digelar Individual Sprint Race, balapnya 30 menit. Kemudian hari Minggu, balapan Endurance, dimana satu mobil ada dua pembalap balapnya 45 menit sekitar menit 25 akan ada pit window open ganti ke pembalap keduanya," jelasnya.

Dia juga menyebutkan, sebagai bentuk supporting kepada para penggemar, maka nantinya akan ada Touring Car Race dari komunitas yang hadir.

Regulasi Sirkuit Mandalika

Dengan digelarnya ajang balapan Porsche Sprint Challenger Indonesia tentu yang menjadi pertanyaan apakah sirkuit kebanggan masyarakat Indonesia ini bisa digunakan, karena seperti kita tahu sejak diresmikan, sirkuit tersebut hanya digunakan untuk balapan roda dua alias sepeda motor. 

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Olahraga Mobil Ikatan Motor Indonesia (IMI) Ananda Mikola menyatakan, IMI sebagai pembuat regulator sangat mendukung ajang balapan mobil, karena prinsipnya asosiasi ini diharapkan mampu menghadirkan lebih banyak event balapan bertaraf internasional.

"Saya melihat, kelebihan dari sirkuit Mandalika adalah terbaik di Indonesia, karena kita sudah menggelar MotoGP, Superbike, dan Alhamdulillah kita bagus dan mendapatkan dari Porsche Jerman, untuk dibawa Porsche Sprint Challenger ke Mandalika, jadi ini sebagai pencapaian dan sejarah otomotif," ucapnya.

Mantan pembalap nasional ini juga menyatakan, bahwa untuk menggelar balapan mobil di Mandalika, ada penyesuaian sirkuit sesuai regulasi, salah satunya run of circuit Mandalika besar maka ada kerb (curbstones) yang harus dipasang agar mobil tidak potong jalan, dan ini berbeda dengan MotoGP.

Penyesuaian sirkuit Pertamina Mandalika ini juga diungkapkan Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria, dimana untuk menggelar balapan mobil maka diharuskan statusnya adalah Grade 3 FIA.

"Kami datang ke IMI, bersurat ke FIA, jadi didatangkan FIA mereka inspeksi, drawing, dan sketsa drawing disimulasikan ke komputer mereka, lalu di simulasikan (membaca berbagai kemungkinan termasuk jika kecelakaan)," ujarnya. 

Lebih lanjut Priandhi menyatakan, pembatas dinding di sirkuit Pertamina Mandalika menurut catatan sangat jauh  dari lintasan sehingga cukup aman. Terlebih run off dan gravel dianggap sangat lebar.

"Namun kendalanya di tikungan satu run off lebar justru jadi tempat mencuri (waktu) oleh pembalap karena tikungannya (lebar), sehingga mereka minta sesuatu untuk menahannya," ucapnya.

Priandhi menegaskan, karena untuk balapan mobil maka ada beberapa hal yang akan diperbarui seperti jumlah marshal, hingga cara melakukan evakuasi.

Selain itu, untuk mobil maka ditambah speed bump atau polisi tidur, untuk mengurangi kecepatan di area run off di tikungan pertama. 

"Kalau evakuasi motor ada mobil pikap, karena untuk mengangkut motor dan marsal nya cukup empat. Tapi untuk mobil karena untuk evakuasi mobil marshalnya harus banyak dan mesti memiliki crane untuk mengangkut mobilnya," tuturnya. 

Sebagai informasi tambahan, pengunjung Porsche Sprint Challenger Indonesia dapat menikmati event balap ini secara gratis di Grandstand A. 

Sementara itu, akses ke paddock selama 3 hari tersedia dengan harga mulai dari Rp300.000 dan sudah termasuk pajak.