Gara-Gara Ini Yamaha Grand Filano 2023 Versi Indonesia Tanpa ABS dan UBS
Fariz · 21 Jan, 2023 09:30
0
0
Ada perbedaan spesifikasi dengan versi Thailand.
Salah satunya untuk menekan cost production.
Yamaha Grand Filano Hybrid-Connected 2023 merupakan titik kembalinya Grand Filano di Indonesia. Karena memang matic ini sebelumnya pernah hadir di Indonesia dengan status CBU di sekitaran tahun 2015.
Di awal tahun 2023, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menghadirkan Yamaha Grand Filano Hybrid-Connected yang diproduksi seutuhnya di Indonesia.
“Motor ini 100% produksi Indonesia, bukan impor. Diproduksi di Yamaha West Java ya, di pabrik kami di Karawang,” sebut Dyonisius Beti, President Director & CEO YIMM usai peluncuran di Jakarta (17/1/2023).
Jika dibandingkan dengan asalnya di Thailand, memang terlihat tidak terlalu banyak perbedaan antara Grand FIlano di pasar Thailand dan untuk pasar Indonesia. Yang terlihat beda hanya pada warna bodi dan dudukan pelat nomor depan.
Selain itu, ternyata Yamaha Grand Fiano di Indonesia juga tidak dilengkapi dengan UBS (Unified Braking System) dan ABS (Anti-lock Braking System) yang tujuannya untuk faktor keselamatan selama berkendara.
“Fitur UBS ini peraturan dari Thailand. Di Indonesia belum diperlukan itu, jadi bisa menambah cost production. Berdasarkan penelitian kami, motor ini gak dibuat untuk kecepatan tinggi kebut-kebutan.”
“Kami ciptakan produk ini untuk fashion, lebih high class makanya gak adopt ABS. Lebih ke appearance atau desain, sesuai karakter dan kebutuhan dasar konsumen indonesia saat ini,” sambung Dyonisius.
Fungsi UBS & ABS Yamaha Grand Filano
Bicara fungsi dan cara kerja UBS, sebenarnya mirip dengan sistem CBS (Combi Brake System) milik Honda yang sudah banyak diterapkan pada line up produknya, khususnya tipe matic.
Jadi UBS ini dilengkapi dengan kabel baja yang tersambung dari handle rem belakang ke konstruksi pada handle rem depan. Dengan begitu ketika menggunakan rem belakang, maka otomatis juga akan menekan rem depan.
Penggunaan dua rem memang lebih baik dan lebih efektif untuk menghentikan laju kendaraan dibandingkan hanya menggunakan salah satunya. Tapi memang tidak dijelaskan secara detail berapa porsi pembagian pengereman untuk depan dan belakang pada fitur UBS ini.
Tentunya porsi akan lebih banyak rem belakang, mungkin bisa 70 % belakang dan 30% depan atau bisa 60% belakang dan 40% depan. Meski begitu, bukan berarti handle rem depan tidak ditekan ya!
Agar lebih optimal penggunaan UBS atau CBS juga harus tetap dibarengi dengan menekan kedua handle rem. Kalau fungsi ABS rasanya sudah banyak yang paham, karena memang fitur ini bukan lagi fitur asing bagi motor di Indonesia.
Tugasnya untuk menghindari roda terkunci saat melakukan pengereman keras. Ketika ECM atau ECU mendeteksi putaran roda tidak seirama saat mengerem, maka modul ABS akan memompa balik ke arah master rem sehingga handle rem sedikit terangkat, dengan begitu roda akan mendapatkan traksi kembali.