• Honda Jazz sudah dipasarkan di Indonesia selama 20 tahun.
• Meskipun sudah diskontinue, namun penggemarnya masih sangat banyak.
• Seberapa mahal biaya perawatan Honda Jazz?

Honda Jazz resmi dihentikan produksinya pada tahun 2021 lalu oleh PT Honda Prospect Motor (HPM). Mobil hatchback ini padahal sangat sukses di pasaran. Cukup banyak keunggulan yang dimiliki Honda Jazz, sehingga membuatnya tetap diminati meskipun produksinya sudah dihentikan.

Bagi yang ingin membeli Honda Jazz, tentunya satu-satunya pilihan adalah mencari mobil bekas. Beberapa keunggulan Honda Jazz, antara lain kabin yang cukup lapang, fitur yang lumayan canggih, performa mesin yang sesuai, konsumsi bahan bakar yang irit, dan lainnya.

Selama 20 tahun dipasarkan di Indonesia, Honda Jazz sudah mencapai tiga generasi. Desainnya yang dinamis membuat mobil ini tak hanya disukai para anak muda, tapi juga semua kalangan.

Sejarah Honda Jazz di Indonesia

Sebelum meminang Honda Jazz, ada baiknya mengetahui sedikit soal sejarah hatchback ini di Tanah Air. Awal mula kemunculan mobil ini adalah pada tahun 2001. Saat itu, Honda Jazz masih dipasarkan di Jepang saja. Tapi, untuk pasar Jepang, mobil ini menggunakan nama yang berbeda, yakni Honda Fit. Baru pada tahun 2002, Honda Jazz mulai diekspor ke benua lainnya, seperti Australia dan Eropa.

Masuk tahun 2003, jangkauan ekspor Honda Jazz semakin diperluas. Daerah yang dituju kali ini mulai dari Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika Selatan. Lalu, pada tahun 2004, Jazz akhirnya dipasarkan di Indonesia. Saat itu, mobil ini masih didatangkan secara utuh alias Completely Built Up (CBU) dari Thailand.

Generasi pertama Honda Jazz yang ada di Indonesia hadir dengan dua tipe mesin, yakni i-DSi (Intelligent Dual & Sequential Ignition) dan VTEC (Variable Valve Timing & Lift Electronic Control). Masing-masing tipe mesin tersebut tetap berkapasitas 1.500 cc.

Baca juga : Meski Sudah Discontinue Honda Jazz Masih Bisa Dipesan?

Sementara untuk sistem transmisinya, Honda menyematkan transmisi manual dan CVT (Continuous Variable Transmission). Honda Jazz digadang-gadang sebagai pionir mobil dengan opsi transmisi CVT di Indonesia.

Generasi kedua Honda Jazz diluncurkan pada ajang pameran otomotif Tokyo Motor Show 2007 di Jepang. Dari segi dimensi, terlihat bodinya jadi sedikit membesar, baik lebar, panjang, hingga jarak sumbu roda atau wheelbase-nya.

Tapi, bagian kabinnya juga jadi lebih luas dibandingkan generasi pertama. Tentunya, keunggulan tersebut dapat memberikan kenyamanan yang lebih baik bagi penggunanya. Pembaruannya sendirii terlihat di bagian depan, samping, dan buritan. Tampilannya lebih modern dan menarik dibandingkan generasi pertama.

Fiturnya juga bertambah, berbeda dengan Honda Jazz generasi pertama yang minim fitur. Untuk generasi kedua, Honda Jazz lebih sarat fitur dan teknologinya juga cukup canggih. Honda melengkapinya dengan beragam fitur, seperti Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Brake-force Distribution (EBD), dan Brake Assist (BA).

Tapi, Honda Jazz generasi kedua baru dipasarkan di Indonesia pada tahun 2008. Mobil ini mengandalkan mesin i-VTEC dengan kapasitas yang masih sama, yakni 1.500 cc. Mesin tersebut dapat menghasilkan tenaga maksimum hingga 120 HP dan torsi maksimumnya mencapai 145 Nm.

Sejak tahun 2010, Honda sudah memiliki varian hybrid untuk Jazz. Tapi, varian tersebut hanya dipasarkan pada negara-negara tertentu saja, termasuk Jepang. Honda Jazz berteknologi hybrid diperkenalkan pada pameran otomotif Paris Motor Show 2010 dan penjualannya baru dimulai setahun setelahnya. Untuk sektor mesin, Honda Jazz hybrid memiliki mesin berkapasitas 1.3 L yang dipadukan dengan motor elektrik. Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) mobil ini diklaim tembus 3,3 liter per 100 km.

Pada tahun 2013, Honda meluncurkan generasi ketiga dari Jazz. Terdapat ubahan pada eksterior dan juga interiornya. Tampilannya sangat berbeda dari generasi sebelumnya, desainnya kali ini jadi lebih sporty. Sistem pencahayaannya sudah mengandalkan proyektor dan Daytime Running Light (DRL) LED.

Tapi, cukup tampilannya saja yang berubah, sektor mesin masih sama seperti sebelumnya. Hatchback ini baru dipasarkan di Indonesia pada tahun 2014. PT HPM kemudian memberikan facelift lagi pada tahun 2017.

Baca juga : Belum Banyak Tahu, Ini Kekurangan Honda Jazz GK5 yang Sulit Diterima Penggunannya

Biaya Perawatan Honda Jazz

Honda Jazz merupakan salah satu mobil diminati banyak konsumen di Indonesia. Buktinya, mobil ini bisa bertahan hingga dua dekade sebelum akhirnya digantikan oleh Honda City Hatchback. Salah satu alasan yang membuat mobil ini digemari karena perawatannya yang cukup mudah, baik tipe manual maupun matik.

Untuk tipe manual dan matik, servis pertama dilakukan saat mobil mencapai jarak tempuh 10.000 km. Biaya yang dikeluarkan untuk servis pada periode ini adalah Rp 1,2 jutaan. Perawatannya meliputi penggantian oli mesin dan ring tab oil, serta gemuk rem. Servis ini berlaku juga untuk tipe otomatis.

Sementara untuk servis pada periode berikutnya, yakni 20.000 km, biaya servis Honda Jazz tipe manual sedikit lebih mahal. Hal tersebut dikarenakan adanya penggantian filter AC. Selebihnya, komponen yang diganti sama saja untuk kedua tipe ini, yaitu filter oli, oli mesin, ring tab oli, dan gemuk rem.

Pada servis ketiga atau periode 30.000 km, biaya yang perlu dikeluarkan untuk tipe manual lebih mahal, karena biaya jasa yang lebih mahal. Meskipun, komponen yang diganti sama saja untuk kedua tipe, yakni oli mesin, filter udara, ring tab oli, dan gemuk rem. Harga filter udara untuk tipe manual juga sedikit lebih mahal.

Untuk jadwal servis keempat atau masuk 40.000 km, Honda Jazz tipe matik biaya perawatannya jauh lebih besar dari tipe manual. Selisinya bisa mencapai lebih dari Rp 1 jutaan. Sebab, terdapat penggantian oli transmisi, ring tab oli transmisi, busi, dan biaya jasanya juga cukup mahal.

Servis pada periode 50.000 km, Honda Jazz tipe manual dan tipe matik membutuhkan biaya yang sama seperti pada saat servis di periode 10.000 km. Penggantian komponennya meliputi oli mesin, ring tab oli, dan gemuk rem.

Untuk servis pada periode 60.000 km, biaya yang dibutuhkan untuk tipe manual sedikit lebih mahal. Sebab, ada tambahan untuk penggantian filter AC.

Saat servis untuk periode 70.000 km, biayanya sama seperti servis untuk 10.000 km dan 50.000 km. Komponen yang diganti hanya oli mesin, ring tab oli, dan gemuk rem.

Servis pada periode 80.000 km, kembali biaya perawatan untuk tipe matik lebih mahal. Selisihnya sekitar Rp 300 ribuan. Tipe matik perlu mengganti busi, oli transmisi, filter oli, oli mesin, filter AC, filter bensin, ring tab oli, ring tab oli transmisi, dan gemuk rem.

Pada periode 90.000 km, biaya perawatan untuk tipe matik juga lagi-lagi lebih mahal. Meskipun, komponen yang diganti sama, baik tipe matik dan tipe manual. Komponen yang diganti meliputi oli mesin, filter bensin, ring tab oli, dan gemuk rem. Tapi, harga filter bensin untuk tipe matik jauh lebih mahal.

Terakhir, pada periode 100.000 km, Honda Jazz tipe manual lebih tinggi biaya perawatannya. Sebab, komponen yang diganti juga lebih banyak. Selain filter oli, oli mesin, ring tab oli, dan gemuk rem, ada juga penggantian untuk busi dan filter AC.

Kesimpulan

Jika dijumlahkan semuanya, maka total biaya perawatan Honda Jazz di bengkel resmi untuk pemakaian hingga 100.000 km, tipe matik sedikit lebih mahal dari tipe manual. Meskipun lebih mahal, tapi tipe matik lebih praktis untuk digunakan dan tidak terlalu melelahkan jika digunakan berkendara di tengah kemacetan.

Baca juga : Hitung Konsumsi BBM Honda Jazz, Apa Benar Hatchback Paling Irit?