Sejarah Suzuki XL7, Dulunya Sahabat SPBU Kini Musuhan
Enda · 7 Jul, 2023 13:30
0
0
Nama Suzuki XL7 (Spesifikasi | Berita) dalam meramaikan pasar otomotif Tanah Air sebenarnya sudah ada sejak 20 tahun yang lalu. Saat itu XL-7 masuk dalam keluarga Grand Escudo yang merupakan SUV berjenis mid-size.
Diposisikan di atas Grand Vitara, XL-7 merupakan kendaraan keluarga yang secara konfigurasi sanggup memuat 7 orang sekaligus. Keberadaan mobil ini saat itu bukan cuma digunakan sebagai kendaraan sipil, namun juga banyak pejabat tinggi kepolisian yang memakainya untuk mobil dinas.
Awal Kemunculan Suzuki XL7 Gunakan Mesin V6 2.500 Cc
Suzuki XL-7 (foto: Ardy Kurniawan)
Penamaan XL7 diambil dari Extra Large 7 seater. Generasi pertamanya, XL-7 dibangun berdasarkan Grand Escudo. Sebagai ciri khas, mobil ini memiliki wheelbase lebih panjang dibanding Grand Escudo biasa.
Diluncurkan pertama kali pada medio 2003 melalui perhelatan Gaikindo Auto Expo ke-12, XL-7 merupakan sebuah SUV kelas menengah yang dihadirkan secara khusus guna menjawab permintaan mobil keluarga yang nyaman dan tangguh ketika digunakan di medan berkontur.
Dari segi performa, XL-7 dibekali mesin 2.5L 6 silinder V6 DOHC yang dapat meletupkan tenaga 158 PS di 6.500 rpm serta torsi 213 Nm pada 3.500 rpm. Untuk transmisinya menggunakan manual 5-percepatan dan otomatis 4-percepatan yang diteruskan ke penggerak roda belakang.
Memiliki mesin yang besar, konsumsi BBM dari beberapa sumber menyebutkan bahwa pemakaian dalam kotanya dapat menempuh jarak 5-8 km/liter, dan 7-10 km/liter ketika digunakan berpergian ke luar kota. Penggunaan bahan bakar yang cenderung boros tersebut membuat XL-7 memiliki julukan sahabat pom bensin.
Sebagai salah satu pionir SUV 7 orang di Indonesia, penjualan mobil ini saat itu terjual kira-kira 3.000-an unit. Bersamaan dengan Grand Escudo, nama XL-7 hilang dari peredaran.
Sekedar informasi, di bagian dalam mobil ini dibalut menggunakan bahan kulit premium dan empuk pada joknya. Untuk memberikan kenyamanan lebih terhadap penggunanya, mobil ini sudah dilengkapi AC double blower yang dapat memberikan udara sejuk hingga baris paling belakang.
Dari segi keselamatan berkendara mobil ini telah menganut sistem pengereman ABS serta dual airbags di area kokpit.
Suzuki XL7 Berbasiskan Ertiga Meluncur Pada Februari 2020
Suzuki XL7
Setelah lama menghilang, nama XL7 kembali hadir di Tanah Air pada 15 Februari 2020. Bukan sebagai SUV mide-size, mobil ini menempati segmen Low SUV yang berhadapan secara langsung dengan Mitsubishi Xpander Cross, Toyota Rush dan Daihatsu Terios.
Oh iya, XL7 mempunyai nama lain XL6 untuk pasar India yang mana jok pada baris keduanya sudah menggunakan model captain seat.
Dibangun berdasarkan Ertiga, mobil ini menggunakan platfrom Heartect yang mana memiliki struktur berbeda dengan sasis pda umumnya. Jika pada sasis biasa dibagi menjadi enam bagian dengan strength steel pada sisi depannya, platform ini hanya terbagi jadi tiga bagian.
Heartect menggunakan bahan high strength steel yang selain kokoh dapat memperingan beban mencapai 30 kilogram.
Kembali ke XL7, mobil ini saat pertama kali diluncurkan 3 tahun yang lalu dibandrol mulai dari Rp230 juta hingga Rp267 juta. Untuk varian yang ditawarkan mulai dari Zeta, Beta dan Alpha, masing-masing hadir dengan pilihan transmisi manual 5-percepatan dan otomatis 4-percepatan torque converter.
Mengenai jantung pacunya mobil ini dibenamkan mesin yang sama persis digunakan oleh Ertiga, yakni K15B Multipoint Injection. Di atas kertas mesin berkapasitas 1.462 cc 4-silinder segaris tersebut mampu memuntahkan tenaga 104,7 PS di 6.000 rpm serta torsi 138 Nm pada 4.400 rpm dengan konsumsi BBM 16-18 km/liter.
Tidak seperti XL-7 yang meluncur pada 2003, mobil ini mengandalakan penggerak roda depan untuk membuatnya berjalan.
Sekedar informasi, untuk fitur yang ada pada varian flagshipnya berhasil mendapatkan AC digital Auto Climate with Heater, Smart E-Mirror, Engine Start/Stop Button, Smart Keyless Push Start-Stop Button, AC digital +auto climate with heater, Ventilated AC with Cup Holder, Stunning Audio 8 inci, 2 tweeter, Stunning MID Display, Steering Wheel with Bluetooth Phone Connection, 3 buah power outlet dan 2 buah sandaran tangan di baris pertama dan kedua.
Selain itu juga terdapat Bold LED rear lamp with light guides, rear upper spoiler, rear window demister serta door visor. Mengenai keselamatan berkendara telah didukung dengan Hill Hold Control (HHC), dual airbag, EBD, ABS, Electronic Stability Programe (ESP), dan terakhir sensor mundur.
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) meluncurkan XL7 Hybrid pada 15 Juni 2023 dengan membawa sejumlah pembaruan secara minor baik disisi eksterior maupun interior. Tak hanya itu, mobil ini juga mendapatkan update di sektor teknologi dan fitur.
Dari segi teknologi, mobil ini memperoleh Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) sama seperti Ertiga Hybrid maupun Grand Vitara. SHVS sendiri dapat mengurangi emisi gas buang sekaligus menekan penggunaan bahan bakar. Untuk konsumsi bahan bakar mobil ini diklaim bisa lebih hemat 10-20% dari model sebelumnya.
Bagi kalian yang belum tahu, SHVS pada mobil ini mengandalkan 2 komponen utama sebagai pendamping mesin pembakaran internal, yaitu ISG (Integrated Starter Generator) dan Lithium-ion battery berdaya 12V dengan kuat arus 10Ah.
Mengenai fitur yang berubah, XL7 Hybrid kini dilengkapi Smart E-Mirror dengan touchscreen yang terasa begitu ergonomis.
Pada varian manual, XL7 Hybrid dibekali Gear Shift Indicator (GSI) guna mengetahui angka transmisi yag sedang digunakan. Hadir di varian Beta dan Alpha, XL7 Hybrid telah dilengkapi cruise control, ABS, EBD, Hill Hold Control (A/T only), dual airbag, Electronic Stability Programe (ESP), sensor mundur, keyless entry, immobiliser dan security alarm.
Untuk mesin mobil ini masih menggunakan mesin K15B seperti model sebelumnya dengan perolehan tenaga dan torsi yang sama. Mengenai harga, saat diluncurkan XL7 Hybrid varian Beta MT dibandrol Rp283,9 juta, Beta AT Rp294,9 juta, Alpha MT Rp293,9 juta dan Alpha AT Rp304,9 juta.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.
