Pasaran Honda Jazz GE8 Bekas Masih di Atas Rp100 Juta, Ini 3 Hal Menarik yang Membuat Harganya Stabil
Enda · 8 Agu, 2023 16:00
0
0
Honda Jazz GE8 (foto: Hebron Auto)
Honda Jazz (Spesifikasi | Berita) GE8 merupakan generasi kedua Jazz yang dipasarkan di Tanah Air. Mobil ini pertama kali diluncurkan di Indonesia pada tahun 2008 menggantikan model sebelumnya, Jazz GD3.
Sekedar informasi, Jazz GE8 dijajakan hingga 2014. Untuk pasaran harga bekasnya mobil ini ditawarkan mulai dari Rp100 jutaan.
Meski usianya kini sudah tak lagi muda, city car pesaing Toyota Yaris (Spesifikasi | Berita) ini untuk harga bekasnya terbilang stabil. Lantaran Jazz model ini dianggap paling sukses karena memiliki tampilan yang proper serta spesifikasi pas.
Memiliki dimensi lebih besar dibanding model sebelumnya, berdampak pada kenyamanan berkendara. Dalam life cycle sekitar 6 tahun, Jazz GE8 sempat mendapatkan dua kali penyegaran secara minor change.
Oh iya, mobil ini dihadirkan dalam dua pilihan, yakni S dan RS (Road Sailing). Secara penampilan tipe RS jauh lebih sporty berkat adanya body kit, side skirt serta penggunaan velg 16 inci.
Tak hanya itu, di bagian dalam tipe RS untuk fiturnya juga lebih lengkap sehingga dapat memberikan kenyamanan berkendara. Punya harga bekas stabil, berikut 3 hal menarik Honda Jazz GE8 yang patut diketahui sebelum membeli.
Bicara mengenai fitur, Honda Jazz GE8 terbilang lengkap dan fungsional di zamannya. Salah satunya pada bagian setir mobil ini sudah dilengkapi dengan tilt & telescopic serta bagian jok pengemudinya dilengkapi hight adjuster yang bisa digunakan untuk menyesuaikan postur tubuh pengemudi supaya berkendara terasa lebih nyaman.
Lainnya Jazz GE8 memiliki sistem pendingin udara dengan pengaturan lengkap. Seperti yang bisa dilihat AC nya memiliki beberapa pengaturan arah semburan serta heater.
Untuk memberikan kemudahan setiap pengguna ketika ingin menambah daya pada gawai, console tengahnya disematkan power outlet.
Bicara kenyamanan berkendara pada tipe RS, mobil ini dilengkapi arm rest di bagian pengemudi. Untuk fitur keselamatannya, tipe ini juga sudah dibekali dual aribags di depan. Meski begitu semua varian sudah dibekali rem cakram di semua roda dengan fiur Anti-lock Braking System (ABS) dan Electronic Brake Distribution (EBD).
2. Kabin Luas dengan Fitu Ultra Seat
Kabin Honda Jazz GE8
Seperti yang kami sampaikan sebelumnya, generasi kedua Honda Jazz memiliki dimensi lebih besar yang sanggup memberikan kenyamanan berkendara secara lebih terhadap setiap penggunanya. Melihat data daripada spesifikasi yang dimiliki, mobil ini memiliki panjang 3.900 mm, lebar 1.695 mm dan tinggi 1.525 mm.
Terasa luas, lapang dan serba praktis, mobil ini memiliki fitur ultra seat dengan banyak keunggulan. Yang mana penggunanya bisa dengan bebas mengatur posisi jok sesuai kebutuhan.
Ultra seat pada mobil ini terdiri dari 4 mode, yaitu; Utility Mode, Long Mode, Tall Mode dan Refresh Mode. Terasa ergonomis, mobil ini juga memiliki ruang bagasi terbesar di kelasnya sehingga sangat cocok untuk kalian yang gemar berpergian ke luar kota.
3. Performa Buas dengan Transmisi Matic Konvensional 4-Percepatan
Mesin L51A
Untuk sebuah mobil hatchback, Honda Jazz GE8 memiliki performa paling besar di kelasnya. Berbekal mesin L15A 4-silinder segaris SOHC i-VTEC berkapasitas 1.500 cc, di atas kertas tenaga yang dihasilkan sebesar 120 PS di 6.600 rpm dengan torsi puncak 145 Nm pada putaran mesin 4.800 rpm.
Berbeda dengan varian sebelum dan setelahnya yang menggunakan transmisi CVT, pada generasi kedua Honda Jazz dipadukan transmisi matic konvensional 5-percepatan. Uniknya varian matic sudah dilengkapi fitur paddle shifter di balik lingkar kemudi.
Opsi lain mobil ini juga ditawarkan pilihan transmisi manual 5-percepatan. Memiliki karakter dengan nafas panjang pada tarikan atas, mobil ini sangat cocok untuk kalian yang menyukai kecepatan.
Memiliki performa cukup buas, mobil ini juga memiliki handling yang lincah dan stabil sehingga tetap terasa nyaman ketika dipacu dalam kecepatan tinggi.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.
