Tanpa disadari, kini Honda CR-V telah memasuki generasi keenam. Sejak generasi pertama, Honda CR-V menonjolkan kesan prestisius dari sebuah SUV medium. Dari sekian generasi, Honda CR-V generasi ketiga atau yang dijuluki sebagai CR-V kura-kura jadi SUV bekas yang menarik untuk dimiliki.

Desainnya unik, stylish, dengan tenaga yang lumayan besar untuk menaklukkan jalur pegunungan khas Indonesia. Walau usianya sudah di atas 15 tahun, pesonanya tetap memikat karena desain CR-V RE yang timeless.

Baca juga:

Walau Kalah Maskulin, Ini Alasan Kenapa Honda CR-V Kura-kura Lebih Laris Dari Nissan X-Trail T31 (Part 1)

Kelebihan dan Kelemahan Honda CR-V Gen 3, Si Kura-kura yang Tangguh

5 Hal yang Buat Honda CR-V 2015 Gak Kalah Keren Dari Toyota Raize Dkk, Harga Bekasnya di Bawah Rp300 Juta!

Honda CR-V generasi ketiga dengan kode body RE hadir dalam dua varian mesin yaitu 2.0 dan 2.4 liter. SUV medium ini memakai konfigurasi penggerak roda depan atau  FWD, dengan transmisi 6-speed M/T dan 5-speed A/T.

Untuk CR-V 2.0 liter, mesin R20A i-VTEC SOHC memproduksi tenaga sebesar 150 PS/6000 rpm dengan torsi 197 Nm/4200 rpm. Kemudian untuk varian 2.4 liter K24Z i-VTEC DOHC menghasilkan tenaga hingga 170 PS/5800 rpm dan torsi 231 Nm/4200 rpm.

Sebutan kura-kura ini muncul karena desain jendela baris ketiga yang bulat mengerucut ke belakang. Desain atapnya pun agak cembung sehingga mirip sebagai cangkang kura-kura. 

Julukan kura-kura ini juga pas untuk menggambarkan ketangguhannya melintasi beberapa generasi, karena masih tetap eksis untuk saat ini. Lantas, apa sih kelemahan dari Honda CR-V kura-kura tersebut? Apakah tarikannya lambat seperti kura-kura?

Daripada berspekulasi, simak ulasannya berikut ini.

Mesin Besar yang Relatif Boros Bensin

Honda CR-V Gen 3 ini diproduksi antara 2007 sampai 2012. Hadir dengan dua pilihan mesin, kalian harus memahami karakter dari dapur pacu tersebut. Bila mencari opsi mesin yang cukup irit untuk harian, maka CR-V 2.0 dengan transmisi manual bisa jadi incaran.

Berdasarkan pengalaman pengguna, konsumsi bahan bakar untuk perjalanan via tol bisa menembus 16 km/liter untuk CR-V 2.0 manual. Lain cerita bila kalian mengincar CR-V 2.4 matic, karena konsumsinya relatif boros.

Dikutip berdasarkan pengalaman para pengguna di forum Quora, CR-V 2.4 untuk pemakaian dalam kota berkisar antara 5-8 km/liter. Sementara itu untuk pemakaian luar kota berkisar 9-11 km/liter. Angka yang sebenarnya cukup wajar untuk mobil bermesin 2.400 cc, karena output yang dihasilkan juga begitu besar.

2. Kaki-kaki di Honda CR-V Kura-kura 2.0 Lebih Ringkih

Bicara soal handling atau pengendalian, CR-V generasi ketiga ini patut diacungi jempol. Handling CR-V gen 3 dijamin nyaman dan bagus karena minim limbung. 

Untuk sistem pengendalian pada Honda CR-V 2.4 masih memakai power steering hidrolik, sedangkan CR-V 2.0 malah pakai EPS yang lebih modern. Nah, kalau pada kaki-kaki malah di varian CR-V 2.0 yang cenderung kurang perkasa.

Pada CR-V tipe 2.4 memakai power steering hidrolis, yang hanya mengandalkan tekanan pompa oli. Jadi lebih mudah diperbaiki, karena kerusakannya pada seal yang bocor.

Sementara itu CR-V 2.0 biasanya mengalami masalah pada motor power steering. Bila komponen ini mengalami kerusakan, harga barunya Rp14 jutaan.

3. Material Peredam Kabin di Honda CR-V Kura-kura Kurang Oke

Walau secara desain CR-V kura-kura ini stylish, namun soal kekedapan berkendara masih kalah dari dua generasi sebelumnya. Pada generasi ketiga ini mulai terjadi cost cutting pada sistem peredaman kabin.

Para pengguna kerap mengeluhkan kebisingan dari luar tetap terdengar ke dalam kabin, karena sitem peredaman kabin yang diterapkan masih jauh dari kata bagus. Soal finishing interior yang kurang solid ternyata jadi isu yang hadir sejak Honda CR-V generasi ketiga ini. 

Untuk CR-V 2.0 bahkan fiturnya cukup sederhana, hanya tersedia head unit single DIN yang dapat memutar CD MP3 dan DVD. Varian ini juga minus AC digital dan jok kulit.

Kesimpulan

Dengan usia yang menginjak 15 tahun, Honda CR-V kura-kura bekas masih layak jadi pilihan. Harganya cukup terjangkau, mulai dari Rp95 jutaan untuk tipe 2.0 matic. Untuk beberapa kelemahan di atas masih bisa diatasi dengan mudah, walau biayanya tidak murah.

Desainnya belum terlihat usang, perawatannya pun tak sulit, dan tak ada penyakit khas bawaan, karena memang CR-V ini terkenal bandel. Itulah mengapa, CR-V Gen 3 jauh lebih value for money ketimbang beli LCGC bekas.