Meski FWD, Wuling Almaz Buktikan Kemampuan Lewati Jalan Berlumpur di Kalimantan Tengah
Enda · 30 Jul, 2021 18:00
0
0
Banyak yang beranggapan bahwa mobil dengan penggerak FWD (Front-wheel Drive) seperti Wuling Almaz dianggap lemah bahkan tidak mampu menaklukan jalan yang ekstrim dengan medan menanjak bahkan kontur tanah yang berlumpur.
Hal ini bisa saja terjadi karena pada umumnya mobil penggerak roda depan kurang mendapatkan gaya tekanan beban yang menyebabkan kehilangan traksi sehingga mengakibatkan roda menjadi slip.
Meski mobil dengan penggerak FWD kerap kali dianggap lemah di jalan yang ekstrim, beberapa waktu lalu akun instagram @almazindonesia membuktikannya dengan video berdurasi 19 detik, berupa ketangguhan Wuling Almaz yang dengan mudah melewati tanah berlumpur di salah satu daerah di Kalimantan Tengah.
“Masih ragu dengan ketangguhan Almaz?? Almazian sudah membuktikanya... bahkan ini adalah jalan menuju ke lokasi tempat kerja salah satu Almazian om Haidhar Ali dari Kalteng... Awesome..,” tulis keterangan admin di dalam caption.
Seperti yang diketahui, Wuling Almaz ini sudah dilengkapi dengan Electric Parking Brake (EPB), Auto Vehicle Holding (AVH) dan Traction Control System (TCS), Hill Hold Control (HHC) Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Brake force Distribution (EBD), Brake Assist (BA), Electronic Stability Control (ESC), Tire Pressure Monitoring System (TPMS), Front & Side Airbag hingga Emergency Stop Signal (ESS) yang dapat memberikan keselamatan dan kenyamanan berkendara.
Berikut beberapa penjelasan fitur unggulan yang ada pada Wuling Almaz
Beberapa fitur ungglan di Wuling Almaz
1. Automatic Vehicle Holding (AVH)
Fitur pengereman otomatis untuk menjaga mobil tetap berhenti dalam kondisi jalan yang menanjak, menurun ataupun datar tanpa harus mena
2. Hill Hold Control (HHC)
Fitur mempertahankan posisi mobil saat berhenti di tanjakan selama beberapa detik supaya kendaraan tidak melorot walaupun pengemudi tidak menginjak rem.
3.Traction Control System(TCS)
Fitur untuk menghindari kendaraan kehilangan traksi, misalnya ketika salah satu roda terjebak genangan air atau terpeleset di jalan yang licin.
Jika terdeteksi adanya slip, maka TCS akan melakukan pengereman pada roda yang slip tersebut.
4. Electronic Stability Control (ESC)
Menjaga kestabilan berkendara secara otomatis ketika adanya indikasi pengemudi mengalami kehilangan kendali atau ketika lintasan kendaraan tidak sesuai dengan steering input yang diinginkan pengemudi (misal oversteer, understeer)
5. Electric Parking Brake (EPB)
Fitur ini memudahkan kalian ketika memarkirkan kendaraan tanpa khawatir bergerak. Apabila mobil biasa masih mengandalkan tuas yang harus ditarik untuk mengunci posisi kendaraan, dengan EPB cukup menekannya.
6. Anti-lock Braking System (ABS)
Sistem pengereman untuk mencegah roda terkunci dan kendaraan kehilangan kendali ketika besarnya gaya pengereman melebihi gaya gesek maksimum antara roda dengan permukaan jalan, misalnya ketika mengerem di permukaan jalan yang licin.
7. Electronic Brake-force Distribution (EBD)
Sistem elektronik yang mengatur distribusi gaya pengereman kendaraan sesuai dengan kondisi jalan, kecepatan, dan berat muatan.
8. Brake Assist (BA)
Fitur yang memberikan gaya pengereman maksimal ketika terjadi pengereman darurat, walaupun pengemudi tidak memberikan input gaya yang cukup.
9. Tire Pressure Monitoring System (TPMS)
Tampilan tekanan angin ban dalam satuan Bar dapat dipantau pada layer MID. Sistem akan berkedip jika tekanan ban tidak sesuai (terlalu tinggi atau terlalu rendah).
10. Dual SRS Airbags
Kantung udara yang terdapat pada sisi samping baris pertama yang melengkapi efek perlindungan atas pemakaian sabuk pengaman pada pengemudi dan penumpang depan.
11. Emergency Stop Signal (ESS)
Saat pengemudi melakukan rem mendadak, sinyal lampu hazard akan secara otomatis berkedip dengan cepat sehingga memberikan peringatan kepada pengemudi dibelakangnya untuk mengurangi risiko tabrakan.
FWD ini merupakan jenis mode penggerak dimana tenaga dari mesin akan disalurkan ke dua roda depan mobil. Tidak ada proses distribusi tenaga melalui gardan karena as roda langsung dihubungkan pada mesin dan transmisi.
Adanya sistem ini membuat komponen pada mobil dengan sistem penggerak FWD lebih ringkas. Keuntungan ini membuat biaya produksi mobil jadi lebih sedikit, sehingga harga mobil pun relatif lebih terjangkau.
Sistem penggerak FWD memiliki mesin di bagian depan dengan kontruksi melintang (transverse) dan sering disebut juga dengan FE atau Front Engine. Kelebihan dari mobil ini bisa dilihat dari tampilan dalamnya yaitu ruang kabin yang cukup luas karena lantai kabin juga menjadi rata.
Selain itu, suara mobil pun akan lebih halus karena tidak ada komponen gardan seperti yang dimiliki mobil penggerak RWD. Soal kemampuannya, mobil ini juga akan terasa ringan ketika dikendarai.
Penyebabnya adalah tenaga mesin yang diteruskan pada roda depan tidak memiliki kerugian mekanis yang besar. Oleh karena itu, tenaga yang dihasilkan besar namun tetap ringan. Selain itu dengan posisi mesin yang searah membuatnya lebih hemat bahan bakar.
Mengetahui kelemahannya, mobil penggerak FWD lebih boros ban depan karena cepat gundul mengingat tenaga disalurkan langsung pada bagian ini. Ditambah lagi kaki-kaki mobil juga tidak bisa bertahan lama. Supaya kaki-kaki mobil tetap awet, maka dibutuhkan perawatan yang rutin.
Kelemahan lainnya adalah resiko understeer, yaitu mobil akan kehilangan kendali saat menikung hal ini dikarenakan daya cengkram yang hilang lebih tinggi. Kalian juga harus lebih berhati-hati ketika melintasi jalan naik yang licin serta non aspal. Karenananya mobil penggerak FWD akan lebih sering selip.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.
