Sejarah Honda Jazz di Indonesia, Mobil Bekas yang Banyak Diburu
Enda · 6 Des, 2022 13:00
0
0
Nama Honda Jazz di kancah otomotif Tanah Air sangat populer di era 2000-an awal. Di Indonesia mobil berjeniskan city car ini muncul pada Februari 2004 atau tiga tahun setelah diluncurkan di negara asalnya. Walau tak lagi diproduksi, Honda Jazz bekas tetap jadi primadona masyarakat.
Memiliki tampilan sporty yang membuatnya banyak disukai kaula muda, untuk pasar Indonesia Jazz mampu bertahan hingga 17 tahun lamanya. Disuntik mati pada Maret 2021 yang kemudian digantikan oleh City Hatchback, sebenarnya peminat Honda Jazz hingga kini masih banyak.
Di situs jual-beli mobil bekas CARSOME contohnya, nama Honda Jazz menempati urutan nomor dua model yang paling banyak dicari setelah Brio.
Generasi pertama Honda Jazz yang diluncurkan di Indonesia pada tahun 2004 menggunakan kode body GD3. Secara dimensi mobil ini terbilang mungil sehingga sangat cocok digunakan di perkotaan.
Didatangkan secara utuh atau CBU (Completely Built Up) Thailand, Honda Jazz disebut-sebut sebagai pionir mobil hatchback bertransmisi CVT di Indonesia yang didukung dengan fitur steermatic untuk menaikan dan menurunkan giginya lewat lingkar kemudi.
Generasi pertama mobil ini ditawarkan dalam 2 tipe mesin, yakni i-DSI (Intelligent Dual & Sequential Ignition) dan VTEC (Variable Valve Timing & Lift Electronic Control) untuk tipe teratasnya. Meski memiliki dua teknologi mesin yang berbeda, keduanya sama-sama berkapasitas 1.500 cc.
Mesin berkode L15A 4 silinder SOHC berkubikasi 1.496 cc i-DSI (intelligent Dual & Sequential Ignition) yang digunakannya mampu menghasilkan tenaga 87 PS di 5.500 rpm dengan torsi 128 Nm pada 2.700 rpm.
Mesin dengan teknolgi i-DSI memiliki 8 valve, serta buah 2 busi pada setiap silinder yang berfungsi untuk meningkatkan performa serta pembakaran yang lebih sempurna.
Masih menggunakan kode mesin yang sama, pilihan mesin dengan teknologi VTEC (Variable Valve Timing & Lift Electronic Control) hadir satu tahun setelah kemunculan perdananya. Hanya bisa dijumpai di tipe Sporty, di atas kertas mesinnya sanggup mampu memeras tenaga hingga 110 PS di 5.800 rpm dengan torsi maksimal 143 Nm pada 4.800 rpm.
Mesin dengan teknologi VTEC yang dianutnya memiliki 16 valve dimana dapat menghasilkan tenaga secara maksimal pada putaran atasnya. Selain transmisi CVT, kedua mesinnya juga hadir dengan pilihan manual 5-percepatan.
Sebagai informasi, tipe Sporty sudah menggunakan rem cakram di semua rodanya. Untuk memberikan kenyamanan serta keselamatan berkendara, tipe teratasnya juga sudah dilengkapi ABS (Anti-Lock Braking System), EBD (Electronic Brake Force Distribution) dan BA (Brake Assist). Selain itu juga sudah mendapatkan airbags untuk pengemudi dan penumpang depan.
Generasi Kedua Honda Jazz Muncul Tahun 2008
Honda Jazz GE8
Generasi kedua Honda Jazz dengan kode GE8 pertama kali diluncurkan pada tahun 2008. Di Indonesia, Jazz model ini dianggap paling sukses karena memiliki tampilan yang proper serta spesifikasi pas.
Punya dimensi lebih melar dibanding model sebelumnya yang berdampak pada kenyamanan berkendara, Jazz GE8 untuk pasar Tanah Air sempat mendapatkan dua kali penyegaran tampilan secara minor guna lebih banyak memikat calon konsumennya.
Ditawarkan dalam dua tipe yakni S dan RS (Road Sailing), secara penampilan jelas tipe RS jauh lebih sporty berkat adanya body kit, side skirt serta penggunaan velg 16 inci.
Dari segi kenyamanan dan keselamatan berkendara, tipe RS juga berhasil disematkan arm rest di bagian pengemudi serta airbags. Untuk semua variannya sudah dibekali fitur canggih seperti rem cakram di semua roda, Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Brake Distribution (EBD), dan Brake Assist (BA). Fitur-fitur keselamatan tersebut tidak banyak dimiliki oleh kendaraan lain pada masa itu.
Seperti model sebelumnya, Jazz GE8 juga memiliki fitur ultra seat dengan banyak keunggulan dimana pengguna bisa dengan bebas mengatur jok mobilnya disesuaikan dengan kebutuhan. Ultra seat di mobil ini terdiri dari 4 mode, yaitu; Utility Mode, Long Mode, Tall Mode dan Refresh Mode.
Jantung pacunya Honda Jazz GE8 masih mengandalkan mesin L15A 4-silinder segaris SOHC i-VTEC berkapasitas 1.5L seperti generasi sebelumnya. Namun untuk performa yang dihasilkan di atas kertas mampu merilis tenaga 120 PS di 6.600 rpm dengan torsi puncak 145 Nm pada putaran mesin 4.800 rpm.
Mesinnya disandingkan dengan transmisi matic 4-percepatan dengan fitur paddle shifter di balik lingkar kemudinya dan opsi lain manual 5-percepatan.
Honda Jazz GK5 Sebagai Penutup di Indonesia
Honda Jazz GK5
Honda Jazz GK5 merupakan generasi ketiga Jazz di Indonesia yang diluncurkan pada tahun 2014. Lewat model ini PT Honda Prospect Motor (HPM) juga memproduksinya di Karawang, Jawa Barat, dengan memuat kandungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di awal mencapai 72 persen.
Secara tampilan luar maupun dalamnya Jazz GK5 terlihat jauh lebih sporty dibanding model sebelumnya karena banyak menggunakan garis tajam. Ditawarkan dalam tiga varian, yakni A, S dan RS, untuk pencahayaan pada varian teratasnya sudah menggunakan teknologi projector lengkap dengan DRL LED.
Tampil lebih atraktif, PT HPM melakukan penyegaran secara ringan untuk model ini pada Juli 2017. Pada versi updatenya, Honda Jazz mendapat pilihan warna baru Phoenix Orange Black Top yang mengkombinasikan warna oranye dengan atap berwarna hitam. Tak ketinggalan di bagian dalam interiornya juga dikombinasikan warna oranye.
Untuk spionnya juga sudah dilengkapi fitur retractable yang dapat dilipat secara otomatis, velg two tone, grill dan bumper depan baru, dynamic side skirt dan diffuser pada bumper belakang.
Berbeda dengan model sebelumnya, Jazz GK5 sudah dibekali fitur start/stop engine, audio steering switch, ECO Assist, cruise control dan smart entry.
Setelah empat tahun versi faceliftnya diluncurkan, PT HPM secara resmi menghentikan produksi Honda Jazz di Tanah Air pada Februari 2021 yang kemudian digantikan oleh Honda City hatchback.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.
