
Suzuki APV Arena
8 Kelemahan Suzuki APV Bekas, Harga Cuma Rp50 Jutaan!

Kelemahan Suzuki APV bekas wajib diketahui ketika hendak membeli mobil ini, apalagi harganya sudah sangat terjangkau.
Perlu diketahui, Suzuki APV diluncurkan di Indonesia pertama kali pada tahun 2004 oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS). Kehadiran mobil ini menjawab permintaan pasar akan sebuah mobil keluarga yang sanggup membawa orang dengan jumlah banyak, sekaligus tangguh untuk menopang berbagai barang bawaan.
Saat itu, segmen MPV berdesain boxy juga tengah naik daun, karenanya, APV pun mendapat lawan sepadan dari Daihatsu Luxio dan Nissan Evalia. Popularitas APV sempat menjulang karena mobil ini dianggap memiliki durabilitas yang lebih baik daripada rival-rivalnya.

Tak heran kalau Suzuki akhirnya tertarik juga menghadirkan APV bukan cuma sebagai kendaraan penumpang (passanger car) tapi juga kendaraan niaga seperti pick up serta APV yang dipakai untuk armada ambulans atau angkutan kota (angkot).
Bicara soal APV, mobil yang masuk dalam kategori minibus ini sempat mendapatkan beberapa kali penyegaran guna memberikan kesan berkendara lebih nyaman. PT SIS pun hingga saat ini masih menjualnya walau sejak awal kali diluncurkan sampai dengan sekarang tidak mengalami ubahan secara menyeluruh.
Harga Suzuki APV baru, per 2025 mulai dari Rp 183 jutaan hingga Rp 250 jutaan. Sedangkan untuk pasaran kondisi bekasnya Suzuki APV kini ditawarkan mulai dari Rp50 jutaan.
Harga Suzuki APV Terbaru 2025 | ||
---|---|---|
Tipe | Harga Baru | |
APV Blind Van | Rp 183.200.000 | |
APV GA | Rp 224.700.000 | |
APV ARENA GL | Rp 232.900.000 | |
APV ARENA GX | Rp 247.000.000 | |
APV ARENA SGX | Rp 250.250.000 |
Suzuki APV dengan segala keunggulan dan popularitasnya di kategori mobil keluarga dan angkutan, bukan berarti bebas dari kelemahan. Sebagai calon pembeli yang cerdas, penting untuk memahami kelemahan Suzuki APV sebelum mengambil keputusan pembelian.
Terlebih lagi dengan segmen pengguna minibus yang kian menyusut tetap disatu sisi harga bekasnya semakin terjangkau, simak delapan kelemahan Suzuki APV yang perlu kita ketahui sebelum benar-benar memutuskan untuk membeli.
Baca juga: 4 Hal Menarik Suzuki APV, Mobil Keluarga yang Disukai Pengusaha Travel
1. Kelemahan Suzuki APV Ada di Posisi Mesin

Pertama kelemahan yang ada pada Suzuki APV yakni mesinnya yang diletakan di bawah jok pengemudi dan penumpang depan. Peletakan mesin di bawah menghasilkan panas berlebih di dalam kabin yang dapat mengurangi rasa nyaman dalam berkendara. Padahal mobil ini punya kap depan alias bonnet tapi bukan dipakai untuk kompartemen mesin.
Selain mengurangi kesan nyaman, kekurangan lain ada pada faktor keselamatan. Hal itu dikarenakan di bagian depannya mobil ini memiliki bonnet pendek sehingga serapan energi ke kabin ketika mengalami tumbukan sangat besar.
Bagi sebagian orang, terutama yang baru bisa mengemudi, mobil berdesain tanpa bonet ini terkadang juga bikin kagok, karena objek dari depan seakan-akan begitu dekat dengan pengemudi.
2. Ruang Kaki Baris Pertama Terbatas

Pada jok baris pertamanya, untuk ruang bebas kaki (legroom) APV baik di sisi pengemudi maupun penumpang depan sangat terbatas. Kondisi tersebut dikarenakan pada ujung bagian kanan dan kirinya mobil ini memiliki gundukan yang merupakan ruang fender roda namun menjorok hingga ke kabin depan. Ini juga jadi salah satu kelemahan dari desain APV yang punya bonnet pendek.
Baca juga: APV Versi Pick Up, Simak 5 Kekurangan Suzuki Mega Carry
3. Peredam Kabin Tipis

Kelemahan lain yang dikeluhkan pengguna Suzuki APV ada pada peredam kabinnya. Untuk peredam kabin mobil ini dirasa sangat tipis sehingga tidak mampu mengurangi getaran dan suara dari ruang mesin maupun bagian luar mobil saat tengah melaju yang berdampak pada kurangnya rasa nyaman dalam berkendara.
Guna mengatasi hal tersebut, Anda bisa menambahkan peredam di bagian lantai kabin dan dinding pintu. Tak cuma itu, peredam di bagian atap juga bisa ditambahkan guna memberikan kekedapan suara lebih baik terutama pada saat turun hujan.
Pilihan material dan tata letak kontrol juga cenderung kurang modern dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya di kelasnya.
4. Suspensi Keras

Bagian depan Suzuki APV menggunakan suspensi berjeniskan Mac Pherson Strut dan coil springs, sedangkan di belakang memakai model 3-link rigid axle with coil springs. Untuk bantingan yang dihasilkan pada suspensi depannya cenderung keras ketika melewati jalan berkontur.
Demikian juga pada ayunan suspensi roda belakang yang tidak bisa dibilang lembut. Ini mungkin akibat Suzuki yang mendesain konstruksi sasis serta suspensi pada APV untuk kebutuhan multi purpose, yakni bisa bawa orang dan barang sekaligus.
Sehingga yang ditekankan adalah bagaimana daya tahan mobil tersebut untuk “mengemban” berbagai tugas berat. Jadi ketika memiliki bantingan yang keras tentu mengurangi kesan nyaman dalam berkendara, padahal kompetitornya bisa menyajikan hal yang berbeda dari APV.
Meskipun dapat memberikan kenyamanan saat berkendara di jalan rata, mobil ini mungkin tidak seoptimal ketika harus melewati medan berkontur atau jalan berlobang, terutama dalam perjalanan jarak jauh atau di daerah dengan kondisi jalan yang tidak begitu baik.
Baca juga: Belasan Tahun Modelnya Gitu-gitu Aja, Suzuki APV Ternyata Masih Bisa Diandalkan
5. Ban Depan Sering Makan Sebelah

Selain suspensi yang terasa keras ketika melewati jalan rusak, kelemahan Suzuki APV yang lain kembali ada pada bagian kaki kaki depan. Sejumlah pengguna mobil ini mengeluhkan jika ban depan kerap mengalami keausan pada bagian tapaknya hanya di satu sisi, atau yang kerap disebut dengan istilah ban makan sebelah.
Guna mengatasi ban makan sebelah tersebut, sebenarnya bisa dilakukan spooring maupun balancing secara berkala 6 bulan sekali apabila mobil sering digunakan. Tak hanya itu, kaki-kaki depan mobil ini juga rentan bermasalah seperti pada bagian tie rod, link stabilizer, dan ball joint karena masa pakai.
Kaki-kaki yang bermasalah tersebut selain mengurangi kestabilan berkendara tentu akan timbul suara asing seperti ‘gluduk’ ketika melewati jalan rusak. Untuk itulah, ketika hendak ingin membeli Suzuki APV bekas, maka perhatikan baik-baik kondisi roda depan, termasuk lakukan tes jalan untuk mengetahui apakah ada suara-suara asing dari bagian kaki-kaki.
6. Desain Boxy Bikin Limbung Saat Manuver

Secara dimensi untuk panjang body keseluruhan Suzuki APV berada di angka 4.230 mm, lebar 1.655 mm, dan tinggi 1.865 mm. Memiliki postur tubuh berbentuk kotak, untuk tingkat aerodinamis berkendaranya terbilang kurang.
Hal ini dibuktikan ketika mobil dipacu dalam kecepatan tinggi mobil terasa goyang dan kerap timbul gejala body roll. Memang perlu diketahui, mobil berdesain boxy seperti APV tidak direkomendasikan untuk dipacu pada kecepatan tinggi, sebab bakal sangat limbung ketika terkena hempasan angin dari arah sisi, atau pada saat bermanuver di tikungan.
Ini memang kekurangan yang tidak hanya dimiliki APV tapi juga minibus boxy lainnya, sehingga jika Anda berniat membeli mobil dengan kesenangan berkendara yang jempolan, pilihkan kendaraan tipe hatchback atau sedan.
7. Minim Fitur Keselamatan Berkendara

Untuk fitur keselamatannya Suzuki APV terbilang minim karena hanya dilengkapi side impact beam, seatbelt dan TECT BODY yang dapat meredam energy jika terjadinya benturan. Pada versi faceliftnya, mobil ini mendapatkan tambahan dual SRS Airbags di depan yang secara otomatis akan mengembang ketika mobil mengalami benturan cukup keras.
Mengenai sistem pengeremannya, APV tidak dilengkapi Anti-lock Braking System (ABS), Brake Assist (BA) maupun Electronic Brake Distribution (EBD) sehingga dapat menyebabkan terkuncinya roda yang menyebabkan mobil tergelincir ketika pengemudi menginjak rem secara mendadak.
Fitur seperti Hill Start Assist (HSA), Rear Camera, Smart Key, serta Immobilizer juga belum ada di mobil yang satu ini. Ini menjadi pertimbangan penting terutama bagi konsumen yang menempatkan keamanan sebagai prioritas utama dalam memilih mobil keluarga.
8. Mesin Kurang Responsif dan Sulit Memasukan Gigi Mundur
Terakhir kelemahan Suzuki APV ada pada performa mesin yang dihasilkan. APV menggunakan mesin 1.500 cc G15A 4 silinder 16 katup yang mampu menghasilkan tenaga 94,5 PS pada 6.000 rpm dengan torsi puncak 126 Nm di 3.000 rpm.
Punya diameter x langkah 75,0 x 84,5 mm, APV juga hadir dengan opsi transmisi manual 5 percepatan atau otomatis 4 percepatan konvensional. Mesin yang terpasang ini ternyata untuk tarikan awal akselerasinya terasa kurang begitu responsif yang kemungkinan dikarenakan bodynya yang besar.
Kemudian meskipun Suzuki APV dapat diandalkan dalam hal daya angkut, performa bahan bakarnya terkadang tidak seefisien kendaraan sekelasnya. Tingginya konsumsi bahan bakar dapat menjadi beban finansial jangka panjang bagi pemilik mobil yang mengutamakan efisiensi dan hemat biaya operasional.
Selain itu keluhan lain ada pada pengguna APV transmisi manual untuk memasukan gigi mundurnya mobil ini terasa sedikit terasa keras sehingga dibutuhkan kesabaran ketika ingin bergerak mundur.
Spesifikasi Suzuki APV Arena | |
---|---|
Dimensi | |
Panjang | 4.155 mm |
Lebar | 1.655 mm |
Tinggi | 1.865 mm |
Jarak sumbu roda | 2.625 mm |
Jarak ke tanah | 175 mm |
Ukuran roda | 195/65 R15 |
185/80 R14 | |
Kapasitas tangki BBM | 46 liter |
Mesin | |
Tipe mesin | G15A |
Jumlah silinder | 4 |
Kapasitas silinder | 1.493 cc |
Daya maksimum | 92.4 PS @6.000 rpm |
Torsi maksimum | 126 Nm @3.000 rpm |
Transmisi | Manual 5-percepatan |
Sistem penggerak roda | Penggerak roda belakang |
Sasis | |
Suspensi depan | MacPherson Strut |
Suspensi belakang | 3-Link Rigid Axle |
Rem depan | Ventilated Disc |
Rem belakang | Drum |
Kesimpulan
Meskipun memiliki sejumlah keunggulan yang menjadi daya tariknya, tidak dapat dipungkiri bahwa ada kelemahan Suzuki APV yang perlu dipertimbangkan oleh calon pembeli. Pemahaman mendalam mengenai kelemahan potensial ini dapat membantu konsumen membuat keputusan yang informasional dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Tetaplah bijak dalam mengukur pro dan kontra sebelum memutuskan apakah Suzuki APV adalah pilihan yang tepat untuk kebutuhan mobilitas kalian.
@garasi.autofun Sama-sama 5-seater, kalian pilih crossover atau hatchback? #tipsmobil #reviewmobil #tipsmobilbekas #bekasberkualitas #mobilbekas #suzuki #mazda #sx4scross #mazda2 ♬ 80-90s funk Japanese style – 庭
FAQ
Suzuki APV harganya berapa?
Berikut daftar harga Suzuki APV terbaru 2025 OTR Jakarta:
- APV Blind Van: Rp 183.200.000
- APV GA: Rp 224.700.000
- APV ARENA GL: Rp 232.900.000
- APV ARENA GX: Rp 247.000.000
- APV ARENA SGX: Rp 250.250.000
Suzuki APV singkatan dari apa?
APV memiliki arti All Purpose Vehicle, jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia adalah mobil serbaguna. Kehadiran mobil ini menjawab permintaan pasar akan sebuah mobil keluarga yang sanggup membawa orang dengan jumlah banyak, sekaligus tangguh untuk menopang berbagai barang bawaan.
Mobil APV bekas harga berapa?
Harga Suzuki APV baru, per 2025 mulai dari Rp 183 jutaan hingga Rp 250 jutaan. Sedangkan untuk pasaran kondisi bekasnya Suzuki APV kini ditawarkan mulai dari Rp 50 jutaan.

Enda Senior Writer
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.
Merek Mobil Terkenal di Indonesia
Berita Terkini
Tips Mudik Lebaran Aman dan Nyaman Ala Rifat Sungkar
Begini Strategi Ford untuk Pasar Indonesia Biar Nama Besarnya Berkibar Lagi
Ada Fitur Ini Nyetir Mitsubishi XForce Ultimate with Diamond Sense Tak Cepat Pegal
Ban Mobil Pecah di Jalan, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Honda Luncurkan Tiga Mobil Hybrid Baru di 2025, Termasuk yang Diproduksi Lokal
Mobil Rekomendasi
- Populer
- Terbaru
-
Toyota Kijang...
Rp 339,60 Juta - Rp 467,00 Juta
-
Toyota Avanza
Rp 189,80 Juta - Rp 295,80 Juta
-
Honda Brio
Rp 167,90 Juta - Rp 253,10 Juta
-
Daihatsu Sigra
Rp 120,65 Juta - Rp 182,60 Juta
-
Toyota Calya
Rp 170,20 Juta - Rp 190,00 Juta
-
Subaru Crosstrek
Rp 549,50 Juta
-
Chery Omoda...
Rp 334,80 Juta - Rp 493,80 Juta
-
Suzuki Grand...
Rp 359,40 Juta - Rp 384,40 Juta
-
Wuling Alvez
Rp 209,00 Juta - Rp 295,00 Juta
-
Subaru WRX...
Rp 975,50 Juta - Rp 1,03 Miliar