Kilas Balik Sejarah Honda HR-V, Raja SUV Compact yang Pamornya Bikin Jazz Redup
Adit · 22 Mar, 2022 15:03
0
0
Honda HR-V yang mengaspal di Indonesia adalah generasi kedua.
Sementara generasi ketiganya akan meluncur sebentar lagi.
Kehadiran Honda HR-V membuat pamor Honda Jazz meredup
Honda HR-V pertama kali mengaspal di Indonesia pada 2014 lalu di pameran IIMS. Indonesia mendapat kehormatan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang meluncurkannya.
Saat itu prinsipal meyakini, Tanah Air memiliki potensi pasar yang besar. Perlu Anda ketahui, aslinya model yang meluncur itu adalah generasi kedua yang lahir pada 2013. Generasi pertamanya tidak dipasarkan di Indonesia. Cuma tersedia di Jepang, Eropa, dan beberapa negara di Asia Pasifik.
Kehadiran Honda HR-V membawa warna baru persaingan di segmen SUV, khususnya kelas menengah dan menengah ke bawah. Bila ingat, saat diluncurkan Honda HR-V ditawarkan dengan harga mulai dari Rp240 hingga Rp350 juta.
Produksinya dilakukan di dalam negeri. Pabrikan menawarkannya dalam opsi mesin 1.500 atau 1.800 cc. Varian yang disebutkan terakhir menjadi tipe tertinggi dengan embel-embel Prestige, yang lampunya sudah proyektor LED.
Adapun Honda HR-V 1.5 terdiri dari trim A yang jadi model trondol tapi sekarang tak lagi dijual, trim S yang tersedia transmisi manual atau matic CVT, dan E.
Gayung bersambut, pemesanan model ini pun membludak dan daftar indennya mengular. Meskipun meluncur di September 2014, Honda Prospect Motor baru mengirim unit ke konsumen pada Januari 2015. Jadi buat yang beli di Desember 2014, akan mendapatkannya pada bulan Maret 2015.
Banyak yang ingin memiliki Honda HR-V karena mobil ini punya perawakan yang sporty dan tangguh. Kemudian dimensinya yang lebih jangkung ketimbang mobil perkotaan, sehingga lebih dapat diandalkan di berbagai macam jalan.
Sampai-sampai model satu mereknya, yakni Honda Jazz dibuat tak berdaya. Tak sedikit konsumen Jazz yang akhirnya beralih ke model baru itu. Data wholesales Gaikindo menyebutkan, penjualan Jazz mengalami penurunan di periode 2014 ke 2015, dari 22.329 unit menjadi 17.345 unit.
Sejak itu, penjualan Jazz bertahan di angka 18 ribuan unit di 2016, kemudian 16 ribuan pada 2017. Sementara penjualan Honda HR-V di angka 36 ribuan unit setahun berikutnya dan 33 ribuan unit pada 2017. Pasar hatchback lambat laun beralih ke segmen SUV crossover.
Bukannya tanpa sebab. HPM memang rupanya membidik konsumen pengguna Honda Jazz yang ingin naik kelas. Beralih ke Honda CR-V terlalu jauh selisih harganya, sehingga untuk mengisi kekosongan itu pabrikan menghadirkan HR-V.
Wholesales Honda HR-V (per unit)
2015
29.718
2016
36.281
2017
33.386
2018
34.891
2019
21.980
2020
13.021
2021
16.802
Facelit Satu-satunya di 2018
HPM sadar betul bahwa Honda HR-V menjadi model dengan penjualan terbesar di kelasnya. Supaya tetap kompetitif, pabrikan meluncurkan model angkat mukanya di 2018 lalu. Facelift ringan sebenarnnya, berkutat pada ubahan eksterior dan fitur.
Beberapa tipe tertingginya sudah pakai lampu LED reflektor, termasuk lampu kabutnya. Revisi desain juga menyasar bagian grille, bumper, pelek, kombinasi LED di bagian belakang mobil. Tipe paling termahalnya sudah dilengkapi sunroof.
Adapun Honda HR-V tipe E reguler dan S, sistem pencahayaannya pakai proyektor halogen. Belum LED memang, tapi tak apa ketimbang bohlam biasa yang saat ini sudah termasuk ketinggalan zaman.
Selebihnya selepas 2018 hingga awal 2022, tak ada langkah penyegaran lagi dari HPM. Model facelift terakhir tadi masih dipertahankan hingga Januari 2022 ini. Pada Februari, produksinya telah dihentikan untuk menyambut generasi ketiganya.
Ya, Honda HR-V generasi ketiga juga akan meluncur di Indonesia, setelah melakoni debutnya di Jepang pada Februari 2021 lalu. Rancang bangunnya menggunakan platform yang sama seperti Honda Fit, Jazz yang ada di Jepang tapi tidak dijual di Indonesia.