Alternatif Daihatsu Sigra 1.0 M, Toyota Sienta E 2017 Jadi Opsi Menarik
Enda · 2 Feb, 2023 10:30
0
0
Nama Toyota Sienta kini sudah tidak lagi menghiasi situs PT Toyota Astra Motor (TAM) sebagai mobil baru yang dijual per Februari 2023. Hal ini kemungkinan besar terjadi karena penjualan Sienta yang terus merosot setiap tahun-nya.
Sebagai informasi, penjualan Toyota Sienta selama 2022 kemarin menurut data wholesales Gaikindo secara keseluruhan hanya berhasil terdistribusikan sebanyak 99 unit. Kondisi barunya kurang diminati, Sienta seken bisa jadi alternatif tepat untuk kalian yang saat ini sedang mencari mobil bekas dengan harga terjangkau.
Toyota Sienta E lansiran 2017 contohnya, sebagai varian terendah mobil ini untuk harga bekasnya kini berada di angka Rp140 jutaan. Bila dibandingkan, harga tersebut setara dengan Daihatsu Sigra baru varian 1.0L M.
Toyota Sienta E 2017 Gunakan Velg Kaleng dengan Dop
Toyota Sienta E gunakan velg kaleng
Sekilas Toyota Sienta E terlihat sama dengan beberapa varian diatasnya seperti G, V dan Q. Namun jika dilihat lebih detail varian terendahnya tampil lebih sederhana.
Seperti yang bisa dilihat di bagian depan mobil ini tidak dilengkapi foglamp di bumper. Untuk lampu utamanya sudah menggunakan teknologi projector dengan headlamp levelling namun masih masih mengandalkan bohlamp halogen.
Melihat bagian samping, Sienta E dipadukan velg besi berukuran 15 inci yang ditutupi dop guna mempercantik tampilan. Untuk spionnya mobil ini sudah menggendong fitur electric mirror, namun pada cover tidak di cat sewarna bodi.
Oh iya, menggunakan pintu model sliding, untuk varian terendah mobil ini tidak dilengkapi fitur power sliding door yang bisa kalian jumpai mulai dari G hingga Q.
Bergeser ke buritan, mobil ini tampak polos tanpa adanya aksen krom yang menghiasi garnish. Selain itu Sienta E tidak tersematkan spoiler dan deffoger. Meski begitu kacanya sudah dilengkapi dengan rear wiper.
Belum Mendapatkan AC Double Blower
Toyota Sienta E tidak mendapat AC double blower
Beranjak melihat tampilan dalam, Toyota Sienta E 2017 didominasi dengan warna hitam tanpa adanya material soft touch. Pada baris pertama, mobil ini sudah memperoleh head unit 2din meski belum layar sentuh namun sudah mendukung format USB CD dan MP3.
Di bagian pengemudi, tampilan panel instrumentya disematkan tachometer, speedometer serta layar MID monokrom yang menyajikan informasi seputar jarak tempuh, ampere bensin serta rata-rata konsumsi penggunaan bahan bakar. Bukan cuma itu, posisi mengemudi juga bisa disesuaikan berkat adanya fitur tilt steering.
Memiliki konfigurasi tempat duduk 2+3+2, pada baris kedua Toyota Sienta E tidak mendapatkan AC double blower. Meski hanya mengandalkan AC dari depan, udara sejuk terasa hingga baris paling belakang.
Sebagai tipe paling bawah, untuk fitur keselamatan Toyota Sienta E terbilang komplit. Seperti yang bisa dilihat mobil ini telah dibekali 3 airbags di depan, rem cakram semua roda dengan ABS dan EBD. Lainnya, mobil ini telah dilengkapi Brake Assist, Pre-tensioner Seatbelt with Force Limiter, parking sensor, GOA Body, isofix dan terakhir Head Impact Mitigating Structure.
Mengenai fitur keamanan, Sienta E hanya mengandalkan remote alarm. Begitupun kuncinya, mobil ini tidak mendapatkan fitur immobilzer, berbeda dengan tipe G.
Transmisi CVT Jadi Opsi Menarik
Transmisi CVT Toyota Sienta E
Awalnya Toyota Sienta E hanya ditawarkan transmisi manual 6-percepatan. Melihat adanya permintaan pasar, tak berselang lama transmisi CVT turut dihadirkan pada varian terendahnya.
Oh iya, transmisi CVT Sienta dilengkapi mode tiptronic yang bisa digunakan untuk menaikan atau menurunkan tingkat percepatan secara manual menyesuaikan kebutuhan.
Sebagai informasi, Sienta dibenamkan mesin bensin berkode 2NR-VE 4-silinder segaris, 16 Valve, DOHC, Dual VVT-i dengan kapasitas 1.497 cc. Menyoal seoal performa yang dihasilkan, di atas kertas mobil ini sanggup menggelontorkan tenaga hingga 107 PS di 6.000 rpm serta torsi 140 Nm pada putaran 4.200 rpm.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.
