window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_breadcrumb_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685614302872-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685614302872-0'); });

Bingung Pilih Honda CRF 150 L atau Yamaha WR 155 R, Simak Dulu Komparasinya

Ary · 6 Jan, 2021 13:08

 

Rasanya, memang tak perlu lagi membahas soal desain. Toh, keduanya punya sosok serupa, bila dilihat dengan mata telanjang. Baik tubuh berbalut bodi plastik, setang fatbar hingga struktur kaki-kaki nan jenjang, diamini para pelaku luar ruang ini.Yamaha WR 155 R datang paling terlambat di segmen trail. Sementara lawan paling selevel yakni Honda CRF 150 L sudah lebih dulu dikenal penggemar garuk tanah. Namun, bekalan yang dibawa kuda besi garpu tala bukan tak mungkin menggoda calon peminat produk sayap kepak. Yuk, kita lihat perbandingan Honda CRF 150 L 2021 vs Yamaha WR 155 R 2021.

Sama-Sama Memiliki Karakteristik Motor Petualang Modern

Demikian halnya ketika menilik sistem penerangan. CRF 150 L dan WR 155 R sama-sama memakai lampu utama bohlam. Tak cukup modern, tapi pendaran kuning itu sangat memadai kala mengajaknya bertualang di hutan belantara. Jenis serupa jua ditemui pada lampu sein dan lampu belakang. Sedikit pembeda, lampu rem kepunyaan CRF 150 L sudah pakai tipe hemat daya (LED).

Sentuhan modernitas itulah yang kemudian tertuang pada panel meter. Ya, perihal data kecepatan, putaran mesin, bahan bakar dan transmisinya sudah full digital. Namun, pemandangan itu nyatanya ditawarkan pula kepada calon peminat Yamaha WR 155 R 2021. Bahkan dengan ukuran layar lebih besar daripada CRF 150 L.

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_fourthp_under_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685613563107-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685613563107-0'); });

Honda CRF 150 L Kompak, Didukung Suspensi Spek Kompetisi

Seperti disebutkan sebelumnya, kaki-kaki jenjang merupakan hal wajib yang harus dipunyai kedua produk. Menariknya, mereka berdua punya terapan serupa pada roda. Menggunakan diameter pelek 21-2,75 inci 18-4,1 inci-18 inci (depan-belakang).

Pola tapak ban dipakai jua multi purpose peruntukan dua medan (on-offroad). Bahkan berlaku pula pada penghenti laju. Mengedepankan lingkar cakram depan depan (240 mm) dan belakang (220 mm).  

Namun, para kontestan punya penetapan berbeda dalam ukuran tinggi jok dan ground clearance. CRF 150 L 2021 misalnya, memiliki ketinggian tempat duduk 869 mm dan jarak terendah ke tanah 285 mm. Sementara WR 155 R adalah 880 mm dan 245 mm. Walau terdapat selisih, Anda pemilik postur 170 cm dipastikan cuma bisa menapakkan satu kaki saja saat motor berhenti.

Bingung Pilih Honda CRF 150 L atau Yamaha WR 155 R, Simak Dulu Komparasinya 01

Honda CRF 150 L, banyak dipakai penggemar off road.

 

Honda CRF 150 L 2021

Yamaha WR 155 R 2021

Tipe Rangka

Semi Double Cradle

Semi Double Cradle

Tipe Suspensi Depan

Inverted Telescopic Front Suspension (Diameter 37 mm & Stroke 225 mm)

Telescopic 41mm

Tipe Suspensi Belakang

Mono suspension with Pro-Link Suspension System (Axle Travel 207 mm)

Link-Type Monocross with Gas, Oil & Adhustable Preload

Ukuran Ban Depan

2.75 – 21 45P (Ban Dalam)

2.75 – 21 45P (Ban Dalam)

Ukuran Ban Belakang

4.1 – 18 59P (Ban Dalam)

4.1 – 18 59P (Ban Dalam)

Rem Depan

Wavy Disc 240 mm

Wavy Disc 240 mm

Rem Belakang

Wavy Disc, 220 mm

Wavy Disc, 220 mm

Panjang X Lebar X Tinggi

2.119 X 793 X 1.153 mm

2145 x 840 x 1200 mm

Tinggi Tempat Duduk

869 mm

880 mm

Jarak Sumbu Roda

1.375 mm

1.430 mm

Jarak Terendah Ke Tanah

285 mm

245 mm

Curb Weight

122 kg

134 kg

Lain cerita bila bahasan mengacu pada hal pengendalian. Dengan bobot 134 kg, ekspektasi awal pastilah WR 155 R lebih berat. Belum lagi soal dimensi. Kuda besi Yamaha memiliki kombinasi Panjang x Lebar x Tinggi: 2.119 mm X 793 mm X 1.153 mm. Sementara total ukuran CRF 150 L adalah 2.145 mm x 840 mm x 1.200 mm (PxLxT). Dari perbandingan ini, jelas produk buatan Honda lebih kompak.  

Apalagi jika menilik bobot CRF 150 L yang cuma 122 kg saja. Motor Honda juga diuntungkan lantaran mengaplikasi peredam kejut depan up-side down (USD) berdiamater 37 mm. Bandingkan dengan kepunyaan Yamaha dengan modal fork teleskopik 41 mm. Tak bisa dikatakan kekurangan karena sejatinya suspensi model ini memadai ketika berhadapan di trek bebatuan.

Sementara pada shock model terbalik, bakal terasa lebih rigid - cocok untuk melibas trek kompetisi. Terlepas dari itu, WR 155 R maupun CRF 150 L sepakat memakai suspensi tunggal jenis link. Pun halnya sasis selaku rancang bangun utama, menggunakan model semi double cradle.

Bingung Pilih Honda CRF 150 L atau Yamaha WR 155 R, Simak Dulu Komparasinya 02

Yamaha WR 155 R paling bertenaga di kelas trail 150 cc.

Yamaha WR 155 R 2021 Unggul Telak Dalam Hal Performa

Kelebihan berat WR 155 R 2021 tadi disiasati pihak Yamaha dengan penggunaan mesin SOHC satu silinder 155 cc berpelengkap VVA (variable valve actuation). Output dari hasil racik bore x stroke: 58 x 58,7 mm dan rasio kompresi 11,6:1, memudahkannya dalam menjangkau daya sebesar 16,4 hp @ 10.000 rpm dan torsi 14,3 Nm @ 6.500 rpm.

Jelas ada gap dengan CRF 150 L yang dihuni mesin 149,15 cc. Dari data teknis, panjang dan langkah pistonnya lebih kecil (57,3 x 57,8 mm). Sama jua dengan kompresi, lebih rendah lantaran dikalkulasikan 9,5:1. Bisa dilihat ada selisih 4 Hp dan 2 Nm antara WR 155 R dengan CRF 150 L dengan torehan sebesar 12,72 Hp @ 8.000 rpm dan 12,43 Nm @ 6.500 rpm.

Ditambah soal penyaluran daya ke roda belakang. WR 155 R punya nafas panjang karena translasi dirancang dengan susunan transmisi enam percepatan. Sementara CRF 150 L hanya lima percepatan saja.

Pihak garpu tala jua sudah menerapkan sistem pendingin cairan (menggunakan radiator) guna menjaga durabilitas jantung mekanis WR 155 R. Wajar karena ia punya setelan tinggi seperti yang kami utarakan tadi. Sedang si lini bersayap masih bergantung kepada pendingin udara semata. Keuntungan lain dari WR 155 R, punya daya tampung bahan bakar 8,1 liter, sementara CRF 150 L hanya 7,2 liter.

 

Honda CRF 150 L 2021

Yamaha WR 155 R 2021

Tipe Mesin

4-Langkah, SOHC, Satu Silinder dua katup

4-Langkah, SOHC, Satu Silinder empat katup VVA

Kapasitas Mesin

149.15 cc

155 cc

Bore x Stroke

57.3 x 57.8 mm

58 x 58.7 mm

Rasio Kompresi

9.5:1

11.6:1

Daya Maksimum

16,4 Hp/ 10.000 rpm

16,4 Hp/ 10.000 rpm

Torsi Maksimum

14,3 Nm/ 6.500 rpm

14,3 Nm/ 6.500 rpm

Tipe Kopling

Manual, Multiplate Wet Clutch

Manual, Multiplate Wet Clutch

Sistem Pendingin

Pendingin Udara

Pendingin Cairan

Sistem Suplai Bahan Bakar

Injeksi

Injeksi

Kapasitas Tangki Bensin

7,2 liter

8,1 liter

Kesimpulan

Kendati demikian, Honda CRF 150 L lebih ramah untuk dompet. PT Astra Honda Motor (AHM) mematok harga jual lini tualang ini dengan banderol Rp 34,45 juta (on the road Jakarta). Kekurangannya ihwal daya dan torsi masih terobati dengan tampilan bak tunggangan spek kompetisi.

Varian warna yang ditawarkan pun cukup banyak, terdiri dari Extreme Red, Extreme Black dan Extreme Grey. Namun jika fokus Anda lebih kepada sektor performa, jelas mesti memilih WR 155 R. Dengan catatan, harus siap menebusnya dengan nominal lebih mahal.

Untuk saat ini, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) melegonya diangka Rp 36,9 juta dan hanya tersedia dalam dua pilihan warna (Blue dan Black). Tentu proses kepemilikan bakal jauh lebih ringan jika Anda menetapkan pembeliannya melalui metode kredit. Silahkan hubungi diler terdekat jika ingin mengetahui tahapan atau mungkin ada promo menarik teruntuk kedua motor.  

Ary

Reporter

Mengulas apapun tentang sepeda motor lalu menerjemahkannya ke dalam tulisan, mungkin hanya secuil sarana untuk berbagi informasi - tanpa maksud menggurui. Karena sejatinya Anda dan Saya punya kesenangan yang sama yaitu mengendarai sepeda motor!

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_relatedmodel_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685613589386-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685613589386-0'); });
window._taboola = window._taboola || []; _taboola.push({ mode: 'thumbnails-stream-2x2-desk', container: 'taboola-stream-widget-thumbnails-desktop', placement: 'Stream Widget Thumbnails Desktop', target_type: 'mix' });