5 Alasan Tidak Memilih Toyota Kijang Innova Diesel Saat Ini, Pikir Lagi Sebelum Membeli
Enda · 25 Sep, 2023 17:00
0
0
Toyota Kijang Innova (Spesifikasi | Berita) diesel baik model lawas maupun generasi kedua dengan julukan Reborn hingga kini masih banyak diminati kondisi bekasnya. Selain irit bahan bakar, alasan lain Innova diesel bekas masih banyak diburu diantaranya karena dianggap mudah dari segi perawatan, torsi melimpah, harga jual stabil serta aman mengkonsumsi solar jenis Bisolar.
Punya banyak keunggulan, tentu mobil ini juga memiliki sejumlah kekurangan. Berikut ini alasan Kijang Innova diesel tidak cocok dipilih bagi sebagian orang.
1. Harga Bekas Mahal, Toyota Kijang Innova Diesel Gen 1 Pelit Fitur
Harga bekas Toyota Kijang Innova diesel lansiran awal 2005 hingga kini masih di angka Rp160 jutaan. Punya harga seken yang terbilang stabil, untuk fiturnya mobil ini masih sangat sedikit.
Seperti diketahui, fitur berupa ABS, EBD dan dual airbags baru bisa dijumpai di tipe V. Selain minim fitur keselamatan, tipe G ke bawah untuk keamanan berkendara masih mengandalkan alarm system belum menggunakan immobilizer pada kuncinya.
Bagi kalian yang menginginkan Kijang Innova diesel dengan harapan lebih irit bahan bakar karena bisa menggunakan Biosolar, ada baiknya kembali berfikir ulang. Penggunaan Biosolar secara terus menerus tanpa mendapat perawatan khusus seperti penggantian filter solar serta pembersihan dan pengecekan pompa solar secara teratur dapat menyebabkan endapan lumpur yang terkandung di dalam solar masuk ke ruang bakar.
Apabila gejala endapan lumpur dibiarkan masuk, dampak yang bisa ditimbulkan dapat mengalami sumbatan pada injector. Injector yang tersumbat tidak bisa menyemprotkan solar secara maksimal di dalam ruang bakar.
Dengan begitu mengakibatkan mesin menjadi pincang saat menyala serta tenaga yang dihasilkan jadi lebih tidak maksimal.
3. Andalkan Timming Belt, Kijang Innova Diesel Rawan Mati di Tengah Jalan
Untuk menjalankan mesin, Kijang Innova diesel membutuhkan timing belt guna menggerakan crankshaft dan camshaft dalam proses pembakaran. Material utama yang digunakan pada timing belt sendiri adalah karet.
Sabuk karet ini sewaktu-waktu dapat putus apabila pemilik tidak rajin melakukan pengecekan maupun perawatan. Apabila timing belt putus secara tiba-tiba disaat mesin menyala, tentu dapat mengakibatkan mesin mati serta kersuakan komponen lain di dalam mesin.
Menurut mekanik, untuk penggantian timing belt Toyota Kijang Innova diesel disarankan setelah mobil baru menempuh jarak 150.000 Km. Selanjutnya timing belt diganti setiap kelipatan 100.000 km.
Berbeda dengan mobil Toyota umumnya lansiran tahun 2000 ke atas yang sudah menggunakan Electronic Power Steering (EPS), untuk sistem kemudi Kijang Innova diesel masih mengandalkan power steering hidrolik dengan memanfaatkan tekanan fluida.
Power steering dengan sistem hidrolik sendiri rentan mengalami kebocoran di bagian seal, rack steer dan pompa setelah beberapa tahun pemakaian jika jarang dilakukan pengecekan atau perawatan secara berkala. Kelemahan lainnya, power steering hidrolik lebih membebani kinerja mesin sehingga tenaga yang dihasilkan berkurang.
5. Muncul Hentakan di Transmisi
Kijang Innova diesel Reborn lansiran awal kerap dikeluhkan pemiliknya lantaran timbul hentakan di bagian transmisi khusus varian matic. Untuk mengatasi hal tersebut, beberapa pemilik dan bengkel menyarankan untuk seringkali melalukan reflushing oli transmisi supaya perpindahan giginya lebih lancar.
Oh iya, mesin diesel Kijang Innova dengan kode 2KD juga menghasilkan suara serta getaran mesin lebih besar di dalam kabin. Untuk kalian yang menyukai kesenyapan serta kenyamanan berkendara, Innova diesel gen 1 tidak cocok untuk dimiliki dan dikendarai.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.