Meski belum terlalu populer, identitas Keeway kepalang melekat dengan motor-motor bertampang cruiser-nya. Namun, mereka juga tidak menutup mata akan dominasi pasar skutik sekarang ini. Hal tersebut pun dibuktikan melalui peluncuran Keeway GT270. Dengan harapan, keberadaannya bisa menjadi opsi selain Honda Forza maupun Yamaha XMax. 

Desain Khas Skutik Gambot

Desain skutik gambot layaknya sang kompetitor sudah jelas diamininya. Perawakan nan atletis pun diterangkan via suguhan desain yang sarat tekukan garis tegas. Wajahnya atraktif, lantaran menggunakan empat titik penerangan utama dengan daytime running light (DRL) jenis LED. Sementara lampu sein, berada di panel bodi terpisah seperti penyajian pada Yamaha XMax. 

Idealnya skutik besar, Keeway GT270 juga sudah dipasangi windshield. Hanya saja, penahan angin ini bersifat 'mati' alias tak bisa disetel ketinggiannya - berbeda dengan Yamaha XMax maupun Honda Forza. Meski begitu, penempatannya cukup aerodinamis (landai) sekaligus sporty. Kesan itu lantas mengalir ke ranah penopang bokong hingga buritan. Tengok saja desain lampu belakang yang minimalis ini. 

Baca juga: Berpenampilan Mirip Harley-Davidson, Harga Keeway V250Fi 2020 Mulai Dari Rp 56,6 Juta

Dilengkapi Suspensi Belakang Tabung

Beranjak ke kaki-kaki, Keeway GT270 dibekali dengan suspensi belakang ganda berpelengkap tabung. Hal ini membuatnya unggul dari Yamaha XMax atau Honda Forza yang masih menggunakan peredam kejut konvensional. Pengaplikasiannya lantas disandingkan dengan fork teleskopik pada bagian depan. Bedanya lagi, Keeway GT270 menggunakan sepasang ban berukuran 13 inci. Sedangkan untuk penghenti laju, sudah menggunakan sistem pengereman ABS (antilock braking system). 

Dari kedua faktor (desain dan kaki-kaki), Keeway GT270 layak disandingkan bersama kedua rivalnya tersebut. Lalu, bagaimana dengan performanya? Sayang, untuk urusan satu ini perbekalannya masih kalah jauh. Saat peluncurannya di Thailand beberapa waktu lalu, Keeway GT270 harus berhadapan dengan Yamaha XMax yang notabene bermesin 300 cc. Keterpautan outputnya bahkan semakin jauh kala berhadapan dengan Yamaha Forza 350. 

Baca juga: Intip Ubahan Mesin Honda Forza 250 2021, Ampuh Ungguli Yamaha Xmax 250 2021?

Output Mesin paling Kecil

Untuk diketahui, Keeway GT270 dibekali mesin satu silinder 4 katup berkapasitas 278 cc. Tenaga yang dihasilkan via CVT ke roda belakang adalah 21,6 PS @7.250 rpm. Sementara torsi maksimal tercapai sebesar 23,5 Nm pada putaran 5.750 rpm. 

Kendati kalah ihwal daya dan momen puntir, kami justru melihat Keeway GT270 berpeluang menggoda motoris yang berniat meminang Yamaha NMax Connected atau Honda PCX 160. Dari sisi mesin, jelas Keeway unggul dari kedua skutik kelas menengah tersebut. Lantas soal dimensi. Keeway GT270 cukup kompak dengan total ukuran 1.930 x 800 x 1.130 mm (P x L x T).

Baca juga: Simak Keunggulan Yamaha Xmax 2021, Skutik 250 Bongsor Berlimpah Fitur Dengan Harga Paling Terjangkau

Seandainya Keeway GT270 Datang ke Indonesia

Lain hal jika Keeway GT270 datang ke Indonesia. Dengan bekalannya tersebut, ia terang-terangan menjadi kompetitor selevel bagi Yamaha XMax 250 dan Honda Forza 250. Meskipun, faktanya kubikasi dari jantung mekanis Keeway GT270 masih kalah dari para lawan. 

Sebagai informasi, Yamaha XMax 250 punya pencapaian output 22,8 PS @7.000 rpm dan 24,3 Nm @5.500 rpm. Sementara Honda Forza 250 mencatatkan torehan 23,1 PS @7.750 rpm dan 24 Nm @6.250 rpm. Agak aneh mengingat bobot Keeway GT270 yang 147 kg tak seberat Yamaha XMax 250 (179 kg) dan Honda Forza 250 (186 kg).    

Baca juga: Persaingan Satu Induk, Keeway V250Fi VS Benelli Patagonian Eagle 250

Jikapun ingin tetap bersaing, Keeway GT270 jelas harus 'bermain' dari sisi harga. Tentu sangat menarik apabila banderolnya tak kepalang jauh dari penetapan harga Keeway GT270 di Thailand (mulai 119.900 Baht atau sekitar Rp55 jutaan). 

Pertanyaannya, apakah mungkin Keeway GT270 diboyong ke Tanah Air? Tentu saja ada, mengingat brand Keeway sendiri belum lama hadir di Indonesia. Serupa di Thailand, kehadirannya bisa jadi pilihan baru untuk penggemar skutik besar di Indonesia. Pada akhirnya, semua keputusan bergantung kepada PT Benelli Motor Indonesia (BMI) selaku pihak yang menaungi si jenama.