Pada Land Cruiser rangka utama terdapat pada setiap bagian sisi yang memanjang secara vertikal dengan sebuah bagian melintang sebagai subframe yang jika dilihat fungsinya seperti anak tangga.
Dengan saling berhubungan, Toyota sukses membangun sebuah rangka tunggal yang kokoh untuk melindungi bagian mesin, transmisi, dan suspensi, kemudian pada bagian atasnya dipasang bodi.
Toyota Fortuner juga pakai sasis ladder frame
Konstruksi seperti ini banyak yang menyebut layaknya mainan Mini 4WD dengan bodi dan komponen mesin atau suspensi bisa dibongkar pasang dengan mudah.
Buat Anda yang kurang paham mengenai teknik otomotif tentang konstruksi sebuah rangka kendaraan bermotor, sebaiknya percayalah, sasis tangga yang diterapkan pada Toyota Land Cruiser begitu kokoh.
Kabarnya habis terguling dari atas gunung
Fakta ini baru saja diunggah oleh seorang pengguna sosial media Instagram Khalid Al Azim dengan akun @lc300.qa
Yang ia unggah adalah video singkat yang memperlihatkan satu Land Cruiser dengan kondisi rusak parah, namun masih tetap melaju di jalan raya tanpa kendala.
Kondisi bak belakang juga hancur
Mobil tersebut sepertinya adalah Land Cruiser 70 pick up yang ada di Timur Tengah, negara dimana Land Cruiser begitu populer digunakan masayarakat.
Kondisi mobil tersbeut benar-benar ringsek pada bagian depan, yang kabarnya akibat mobil ini terjatuh dari puncak gunung pasri dan terguling beberapa kali.
Namun si pengemudi selamat hanya mendapat cedera ringan, dan mobil masih bisa dikemudikan lagi yang disebutkan mobil tersebut mengarak ke satu dealer Toyota untuk dilakukan perbaikan.
Sesuai dengan namanya, bentuk sasis ini konstruksinya memang seperti tangga, yang awalnya diperuntukan buat kendaraan-kendaraan berat layaknya bus dan truk.
Nemun kemudian ladder frame juga dipakai untuk kendaraan pick up kabin tunggal dan ganda, serta SUV penumpang.
Kelebihan sasis ini adalah kekuatan konstruksi yang memberikan daya tahan maksimal ketika digunakan di medan cukup ekstrim atau kondisi off road.
Land Cruiser 70 pickup
Namun sasis tersebut cenderung kurang nyaman dibanding sasis tipe Monocoque, dan juga lebih berat sehingga tidak efisien dalam hal pemakaian bahan bakar.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.