window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_breadcrumb_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685614302872-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685614302872-0'); });

Kembang Kempis Penjualan Motor Bebek, Nasibnya Di ujung Tanduk?

Harry · 29 Okt, 2021 19:30

Medio tahun 2000-an dan sebelumnya, merupakan masa jaya-jayanya penjualan motor bebek (moped) secara nasional. Mulai dari pabrikan besar seperti Honda, Yamaha, Kawasaki, Suzuki sampai pabrikan kecil macam Kymco dan sejumlah motor Cina mencoba peruntungan.

Motor bebek yang dikenal tangguh dan irit bahan bakar menjadi idola kala itu. Penjualannya mendominasi secara nasional, sebelum serbuan motor matic datang dan menggeser selera konsumen.

Kembang Kempis Penjualan Motor Bebek, Nasibnya Di ujung Tanduk? 01

Perakitan Honda Supra X 125.

Kini penjualan motor bebek seakan-akan diujung tanduk, nafasnya sudah kembang kempis. Masyarakat lebih memilih motor matic karena lebih praktis digunakan, khususnya pada kota-kota besar yang padat.

Baca juga : Keunikan Motor Bebek Kawasaki ZX130 yang Katanya Kalau Tabrakan Gampang Meledak

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_fourthp_under_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685613563107-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685613563107-0'); });

Pengguna tak perlu lagi mengoper gigi transmisi, cukup putas gas maka motor sudah melaju. Belum lagi serbuan model-model baru motor matic, dengan segmentasi yang terus berkembang.

Motor matic kini mengisi setiap lini, mulai dari matic entry level, matic menengah sampai matic premium dengan kubikasi mesin 150 sampai 250 cc. Selera konsumen pun berubah, dengan lebih memilih motor matic sebagai kendaraannya.

Kembang Kempis Penjualan Motor Bebek, Nasibnya Di ujung Tanduk? 01

Honda Supra X 125 Helm-In tak lagi diproduksi.

Pengurangan Model

Imbas menurunnya animo masyarakat, sejumlah pabrikan pun memangkas model yang diniagakannya, bahkan PT Kawasaki Motor Indonesia tak lagi jualan motor bebek dan hanya fokus menggarap segmen motor sport dan juga motor gede (moge).

Pengurangan model yang dijual ini ibarat sebuah efisiensi, ketimbang punya banyak produk sementara konsumennya terus menciut. Honda misalnya, telah menyuntik mati Honda Supra X 125 Helm-In bersamaan dengan Honda Blade 125 tahun 2019 lalu.

Baca juga : Update Harga Motor Bebek Oktober 2021, Ada Yang Harganya Sampai Rp 76 Jutaan!

Kembang Kempis Penjualan Motor Bebek, Nasibnya Di ujung Tanduk? 02

Suzuki Smash FI, motor bebek satu-satunya dari Suzuki.

Sang penguasa pasar kini hanya menyisakan 3 model, yakni Honda Revo, Honda SUpra X 125 dan Honda Supra GTR 150. Suzuki bahkan hanya menyisakan Suzuki Smash FI saja, dan telah menghapus model Suzuki Shogun 125 yang sempat jadi andalan mereka.

Lantas Yamaha masih memiliki produk motor bebek dengan menyisakan 3 model yakni Yamaha Vega Force, Yamaha Jupiter Z1 dan Yamaha MX-King 150. Sementara pabrikan asal India yakni TVS, masih menyisakan TVS Neo XR dan TVS RockZ.

Baca juga : Cek Harga Bekas Si Gesit Irit Suzuki Smash, Motor Bebek Murah Favorit Tahun 2000-an

Tersisa 5% Saja

Bukti nyata penjualan motor bebek yang diujung tanduk terbukti dari data distribusi yang dirilis Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI). Dalam kurun 5 tahun terakhir, segmen ini terus digerogoti masifnya penjualan motor matic.

Kembang Kempis Penjualan Motor Bebek, Nasibnya Di ujung Tanduk? 03

Yamaha masih update tampilan motor bebeknya.

Tahun 2016 segmen bebek masih kebagian kue 10,11 % dari total penjualan motor nasional. Sebanyak 599.542 unit sukses terkirim. Angka ini merosot setahun kemudian, dimana tahun 2017 menyusut jadi hanya 8,41% atau 460.075 unit motor bebek terjual.

Tahun 2018 turun lagi jadi 7,98% dengan 239.635 unit terkirim. Padahal penjualan nasional tahun itu naik dibandingkan 2017. Kemudian pada 2019 penjualan motor nasional tumbuh 1,6% dengan total produksi 6.487.430 unit. Namun penjualan motor bebek hanya 5,8% saja denhan 373 ribuan unit terdistribusi.

Baca juga : Harga Motor Bebek Murah Oktober 2021, Modal Dari 13 Jutaan Bisa Punya Motor Ramping dan Lincah!

Tahun 2020 lalu kala Indonesia dihantam pandemi yang mempengaruhi daya beli konsumen, penjualan motor nasional sebanyak 3.660.616 unit. Motor bebek sedikit membaik dengan 6% namun angkanya justru menurun, hanya sekitar 219.636 unit yang terdistribusikan.

Kembang Kempis Penjualan Motor Bebek, Nasibnya Di ujung Tanduk? 04

Motor bebek termahal saat ini dengan Rp 76,8 juta otr Jakarta.

Meski begitu, motor bebek masih dibutuhkan oleh konsumen terutama di luar Jawa. Minoru Morimoto, President Director PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing 2019 lalu mengatakan konsumen motor bebek masih ada walau kecil.

Baca juga : TVS Neo XR, Motor Bebek Murah Yang Harganya Cuma Rp 13 Jutaan!

"Untuk daerah seperti Kalimantan dan Sulawesi, bebek masih banyak penjualannya dan konsumen setianya masih cukup banyak. Jadi Yamaha konsisten berikan produk terbaik meski pasarnya kecil saat ini," katanya.

Honda melalui Thomas Wijaya sebagai Marketing Director PT Astra Honda Motor beberapa lalu juga menjelaskan, motor bebek masih ada pasarnya. Menurutnya di Jawa Barat dan Jawa Timur masih cukup tinggi. "Pasarnya tidak akan tumbuh, tapi kalau stop tidak, sejauh ini marketnya masih ada. Pecinta bebek masih ada," jelasnya.

Kembang Kempis Penjualan Motor Bebek, Nasibnya Di ujung Tanduk? 05

Motor bebek entry level banyak dipakai untuk operasional.

Kini motor bebek cenderung digunakan sebagai motor operasional, seperti kurir pengantar makanan hingga motor dinas instansi. Tapi ada pula yang pasarnya justru dari kalangan hobi seperti untuk keperluan balap dan gaya hidup.

Harry

Senior Reporter

Mulai menyukai dunia otomotif sejak masih duduk di bangku SMA. Kecintaannya dimulai dengan mengoprek sepeda motor yang diberikan orangtuanya, dan terus mencintai dunia otomotif khususnya roda dua. Kecintaannya membuat dirinya berkecimpung dalam industri media otomotif sampai saat ini. Facebook : Ainto Harry Budiawan Instagram : harrykriwil

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_relatedmodel_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685613589386-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685613589386-0'); });
window._taboola = window._taboola || []; _taboola.push({ mode: 'thumbnails-stream-2x2-desk', container: 'taboola-stream-widget-thumbnails-desktop', placement: 'Stream Widget Thumbnails Desktop', target_type: 'mix' });