window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_breadcrumb_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685614302872-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685614302872-0'); });

Sudah Pakai Traction Control tapi masih Jatuh, Kok Bisa?

Ary · 30 Jun, 2021 21:30

Traction control tak lagi menjadi perlengkapan istimewa pada motor-motor ber-cc besar. Pasalnya, pengontrol traksi otomatis itu sekarang sudah dapat ditemui, bahkan pada skutik kelas menengah seperti Yamaha NMax 2021 atau Honda PCX 160 2021. Tentu dengan manfaat serupa yaitu menjaga agar roda belakang tak kehilangan traksi yang berpotensi membuat Anda terjatuh. 

Kendati demikian, keberadaan perangkat tersebut tak lantas sepenuhnya menyelamatkan Anda. Toh, ada saja kejadian roda belakang tergelincir karena tak mendapatkan grip optimal. Namun, jangan dulu menyalahkan fitur itu tak berfungsi sebagaimana mestinya. Jangan-jangan memang cara berkendara Anda lah yang salah!

Traction Control Motor

Traction control menjadi fitur pendukung keselamatan pada sebuah motor. 

Baca juga: Bukan Sekadar Ada, Ini Pentingnya Kontrol Traksi di Honda PCX 160 dan Yamaha NMax

Saat melewati jalan basah atau berpasir apalagi dalam keadaan menikung, cukup besar potensi ban belakang kehilangan grip. Tentu bakal berbahaya lagi jika diikuti dengan bukaan gas yang kepalang besar. Dengan adanya traction control inilah hal tersebut dapat diminimalisir. 

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_fourthp_under_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685613563107-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685613563107-0'); });

Pengontrol traksi otomatis ini sejatinya bertugas menjaga agar roda belakang tidak slip ketika berakselerasi. Saat menemui kondisi di atas, ECU akan langsung memerintahkan throttle body untuk mengurangi suplai bensin agar output ke roda belakang berkurang. Selain itu, tujuannya juga untuk menyamakan putaran roda belakang dan depan. 

Mekanisme Kerja HSTC Honda PCX 160

Seperti ini mekanisme kerja traction control pada Honda PCX 160.

Jangan Bergantung Sepenuhnya dengan Fitur

Namun, tak sedikit pengendara yang kepalang percaya diri lantaran memiliki motor berfitur traction control. Untuk diingat, perangkat elektronik ini tak lebih dari sekadar fitur pembantu. Yang artinya, keselamatan berkendara juga tergantung dari cara atau gaya berkendara Anda. 

Bayangkan ketika Anda bermanuver di tikungan pada kecepatan tinggi, sementara kondisi jalan tidak ideal. Sesaat setelah gas ditutup, ban akan mulai sliding. Pada giat ini juga bobot motor akan berpindah ke bagian depan. Belum lagi jika ada pengaruh dari engine brake. Beberapa faktor itu bisa membuat motor tergelincir. Keadaan menjadi lebih buruk lagi saat ban belakang tiba-tiba mencengkeram aspal. Besar kemungkinan Anda malah mengalami high side. 

Baca juga: Skutik Cina, Qianjiang MT150 Ancam Eksistensi Honda PCX dan Yamaha NMax!

Tanda Traction Control Bekerja

Pada Yamaha NMax, traction control aktif saat tulisan TCS di panel meter berkedip.

Upaya Mencegah Sliding atau High Side

Untuk menghindari kejadian di atas, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah tidak menutup gas secara tiba-tiba. Untuk diketahui pula, kontrol traksi ini umumnya bersanding dengan pengereman ABS (Anti-lock Braking System). Dengan begitu, Anda bukan saja dapat mengurangi terjadinya ban slip, melainkan juga menghindari ban terkunci akibat pengereman mendadak. 

Upaya pencegahan paling pertama adalah tetap tenang. Ketika ban belakang sliding, Anda perlu melakukan sedikit countersteer sebagai cara mengurangi sudut kemiringan motor. 

Menghindari sliding dan high side

Mengontrol putaran gas dan countersteer dapat mengurangi risiko motor tergelincir.

Baca juga: Ternyata, Skutik Cina ini Lebih Canggih dari Honda Forza dan Yamaha XMax

Menukil pernyataan dari Bikes Republic, jangan melakukannya dengan mengangkatnya dengan seluruh tubuh. Menurut mereka, hal itu justru akan membuat Anda melebar dari tikungan. Tetaplah melihat ke titik paling jauh agar motor tetap mengarah sesuai keinginan Anda. Perlu diingat kembali. Jika pun harus menurunkan gas, tutuplah secara halus.  

Kesimpulan

pda dasarnya, fitur-fitur di sepeda motor seperti traction control maupun ABS hanya bersifat membantu. Yap, bukan sebuah perangkat yang semata-mata menjadi penyelamat Anda dari sebuah insiden. Memang sekarang ini terdapat pengaturan untuk menentukan level traction control sesuai preferensi. Akan tetapi, keselamatan tetap bergantung kepada teknik atau cara Anda dalam berkendara. 

Ary

Reporter

Mengulas apapun tentang sepeda motor lalu menerjemahkannya ke dalam tulisan, mungkin hanya secuil sarana untuk berbagi informasi - tanpa maksud menggurui. Karena sejatinya Anda dan Saya punya kesenangan yang sama yaitu mengendarai sepeda motor!

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_motor_article_relatedmodel_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685613589386-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685613589386-0'); });
window._taboola = window._taboola || []; _taboola.push({ mode: 'thumbnails-stream-2x2-desk', container: 'taboola-stream-widget-thumbnails-desktop', placement: 'Stream Widget Thumbnails Desktop', target_type: 'mix' });