Toyota C-HR punya desain yang agresif namun tetap terlihat stylish, apalagi SUC crossover ini juga memiliki varian hybrid yang lebih irit BBM.

Ditambah merek besar Toyota yang memang sudah melekat di Indonesia, membuat sejumlah produknya jadi laris manis di masing-masing segmen. 

Hanya, ternyata nasib Toyota C-HR sedikit berbeda lantaran kurang diterima di pasar otomotif Indonesia. 

Ya, nama C-HR sempat booming di Indonesia sekitar tahun 2017 saat pertama kali meluncur, namun kini mobil tersebut nyatanya sudah tak ada kabarnya. 

Baca juga: Lebih Sporty dan Fun to Drive, Toyota C-HR HEV GR Sport Mengaspal di Thailand

Nah, kali ini Autofun akan memberikan beberapa fakta soal Toyota C-HR.

1. Meluncur tahun 2017

C-HR memiliki beberapa singkatan yaitu Compact High Rider, Cross Hatch Run atau Coupé High Rider, dimana mobil SUV Compact ini pertama diluncurkan pada tahun 2016 di negara asalnya, Jepang.

Mobil ini ternyata tidak hanya untuk pasar Jepang, karena selang setahun kemudian Toyota C-HR masuk ke Eropa, Australia Utara kemudian ke Indonesia di 2019.

2. Heboh Rio Haryanto

Kemunculan Toyota C-HR juga sempat menjadi sebuah hal menarik. Pasalnya, pembalap asal Indonesia Rio Haryanto disebut-sebut sebagai salah satu konsumen pertama yang membeli mobil tersebut. 

Perlu diingat, nama Rio Haryanto pada saat itu memang menjadi buah bibir karena pada tahun 2016 dia mencatatkan sejarah baru, lantaran ikut terjun di kancah balap Formula One (F1).

3. Punya Pilihan Mesin Bensin dan Hybrid

Saat resmi diluncurkan di Indonesia, C-HR hadir dengan dua pilihan mesin yaitu bensin dan hybrid.

Untuk tipe bensin dibekali dengan mesin berkode 2ZR-FBE dengan spesifikasi 4-silinder segaris, DOHC, 16 katup, Dual VVT-i berkapasitas 1.798 cc, yang mampu memuntahkan tenaga 139 dk pada 6.400 rpm dan torsi maksimal 140 Nm pada 4.200 rpm.

Sedangkan tipe hybrid, dibekali mesin bensin berkapasitas 1.798 cc, tenaga yang dikeluarkan mencapai 98 hp pada 6.400 rpm dan torsi puncak 141 Nm di putaran mesin 4.000 rpm.

Mesin tersebut dikawinkan dengan motor listrik bertenaga 35 hp serta transmisi otomatis jenis CVT 7 percepatan.

Oia, untuk pilihan mesin hybrid, karena sudah pakai motor listrik, konsumsi bahan bakar jadi lebih irit, bahkan disebut lebih hemat daripada mobil Low Cost Green Car (LCGC).

Baca juga: Toyota C-HR 2023 Debut Global, Honda HR-V Kalah Telak!

4. Desain Agresif

Meski saat ini sudah tak lagi ada model barunya. Namun jika dilihat, C-HR ini memiliki desain yang tak biasa.

Ya, desain mobil ini memang agresif dengan banyak garis-garis dengan sudut yang cukup menarik. Bahkan tampak luar mobil ini cukup gagah dengan velg 17 inci,

Namun sayang, konsumen di Indonesia rupanya berbeda selera dengan sang desainer. Alhasil mereka lebih memilih mobil-mobil yang tak banyak sudut dan lebih melengkungkung. 

5. Teknologi Canggih

C-HR sendiri sejatinya sudah dilengkapi teknologi canggih dan terupdate saat diluncurkan. Salah satunya adalah penggunaan sasis Toyota New Global Architecture atau TNGA pertama.

Dengan platform TNGA, mobil ini jadi  mobil ini diklaim memiliki banyak kelebihan, seperti dapat memanjakan pengemudi saat berkendara, serta dapat memberikan rasa nyaman ketika mobil melaju. 

Mobil-mobil Toyota yang sudah dibenamkan TNGA juga dilengkapi berbagai teknologi dan fitur canggih. 

Baca juga: Ada Dua Varian, Intip Harga Toyota C-HR Bekas Saat Ini

6. Banjir Fitur

Yang tak kalah menarik adalah, Toyota C-HR ini memang dilengkapi teknologi keselamatan Toyota Safety Sense (TSS), yang meliputi Pre-Collision System (PCS), Dynamic Radar Cruise Control (DRCC), Lane Departure Alert (LDA), dan Automatic High Beam (AHB)

Selain itu ada juga beberapa fitur yang ada pada mobil ini ini antara lain tujuh buah airbag depan (samping, lutut depan, dan jendela).

Mobil ini juga punya Blind Spot Monitoring System, Rear View Monitoring System,  Vehicle Stability Control (VSC), Anti Lock Braking System (ABS), Electronic Stability Control (EBD), dan Brake Assist (BA).

Selain itu ada juga ISOFIX, pengereman Double Disc Brake, headrest, Seat Belt, Brake Hold.

7. Diimpor Utuh dari Thailand

Untuk pasar Indonesia, sejumlah produk Toyota banyak yang diproduksi secara lokal, seperti di Sunter dan Karawang. Bahkan beberapa mobil hybrid sudah dibuat disini. 

Hanya saja untuk C-HR bukan buatan Indonesia, melainkan Thailand. Banyak yang menyebutkan, karena tren mobil hybrid di Thailand jadi penyebabnya.

Nah, dengan diproduksi di Thailand ini pula, banyak yang menyebutkan, harga mobil hybrid jadi terasa mahal. 

8. Hilang Dalam Waktu Singkat

Kala itu, pada tahun 2022, PT TAM mengakui tak lagi menjual Toyota C-HR bermesin bensin dengan alasan fokus pada ke mesin hybrid.

Hanya saja, pada tahun 2023, PT TAM juga tak memamerkan Toyota C-HR bermesin hybrid disitus resmi. Namun mereka menyebutkan konsumen bisa membeli mobil tersebut dengan cara melakukan pemesanan terlebih dahulu. 

Kendati begitu, di negara C-HR diproduksi yaitu di Thailand sendiri, mobil tersebut juga tidak ditampilkan mengingat sejak awal tahun 2023 ternyata sudah tidak lagi diproduksi. 

Artinya, di Indonesia sendiri kehadiran Toyota C-HR rupanya hanya seumur jagung, tak sampai lima tahun dan menghilang begitu saja.

9. Harga Dianggap Kemahalan

Adapun meski mobil ini sudah canggih dan keren, namun Dewi Fortuna belum berpihak pada Toyota C-HR. 

Kabarnya, karea mobil ini masuk segmen SUV Compact, harga kemahalan, yaitu saat pertama kali dibanderol dengan harga Rp488,5 juta untuk C-HR single tone dan Rp 490 jutaan untuk C-HR two tone. 

Sedangkan untuk mesin hybrid single tone Rp546,29 juta dan dual tone Rp547,79 juta. 

Lain halnya dengan kompetitor di segmen SUV Compact, harga biasanya antara Rp300 juta kecil sampai Rp450 jutaan. 

Kira-kira kalau Toyota C-HR generasi terbaru masuk Indonesia laku nggak ya?

Jika Anda tertarik untuk membeli Toyota C-HR dengan dukungan konsultasi keuangan, sehingga proses beli mobil baru menjadi yang lebih mudah, nyaman, dan aman, Anda bisa membelinya melalui SEVA pada https://www.seva.id/ atau mengunduh aplikasi SEVA di PlayStore atau App Store.