Tahun 2021 adalah tahunnya compact crossover yang sedang naik daun. Demi mengejar efisiensi, maka compact crossover seperti Daihatsu Rocky atau Toyota Raize hadir memakai mesin 3-silinder berikut turbo. Sempat jadi kontroversi, apa sih hebatnya mesin dengan jumlah silinder ganjil?
Tren mesin kecil tiga silinder ini sebenarnya sudah ada sejak zaman LCGC Daihatsu Ayla dan Daihatsu Sigra 1.000 cc. Kini, mesin dengan silinder ganjil bahkan semakin tren dengan kombinasi turbo supaya menekan konsumsi BBM tanpa mengorbankan tenaga. Adalah Nissan Magnite yang menginisiasi mesin 3-silinder turbo di Indonesia melalui Nissan Magnite.
Dikutip dari Detik, konsumen di Indonesia kini tidak mempersoalkan mobil berkapasitas cc rendah atau cc besar. Masyarakat membutuhkan mobil yang bertenaga, responsif, tapi sekaligus irit bahan bakarnya. Memang, fokus utama mesin 3-silinder ialah soal efisiensi baik bahan bakar maupun bobot atau dimensi mesinnya.
Pada umumnya harga mobil-mobil dengan mesin tiga silinder akan lebih murah dari mobil dengan mesin empat silinder apalagi enam silinder. Selain itu mesin 3-silinder ukurannya lebih kecil juga menjadikan kap mesin menjadi lebih lapang.
Itu baru sekilas soal mesin 3-silinder, kami akan menjelaskan lebih detil bagaimana kelebihan maupun kekurangan mesin ini. Penasaran? Ayo simak tulisan berikut ini.
Mesin 3-silinder di Toyota Raize dan Daihatsu Rocky Irit dan Sederhana
Mesin dengan jumlah silinder yang sedikit, juga berefek ke ruang pembakaran yang lebih sedikit. Alhasil kebutuhan bahan bakar tidak perlu banyak untuk bisa memicu terjadinya pembakaran. Inilah alasan mobil-mobil dengan mesin tiga silinder lebih irit bahan bakar.
Dengan kondisi demikian, maka mesin 3-silinder sangat cocok untuk dipakai perkotaan. Namun tidak menutup kemungkinan perjalanan luar kota juga menyenangkan.
Mesin 3-silinder Hemat Biaya Perawatan Rutin
Dibanding mesin empat silinder, tentu mesin tiga silinder punya komponen yang lebih sedikit. Sesuai nama, silinder dan pistonnya juga cuma tiga unit. Umumnya jumlah busi pun mengikuti jumlah silinder, biasanya juga cuma tiga biji.
Oli yang dibutuhkan mesin tiga silinder dapat dipastikan lebih sedikit. Sebagai contoh Daihatsu Ayla yang mesinnya berkapasitas 1.000 cc dibandingkan Daihatsu Ayla 1.200 cc. Jumlah oli mesin Ayla 1.000 cc cuma 2,5 liter, sedangkan untuk 1.200 cc pakai oli 3,5 liter.
Dimensi Mesin Kecil, Ruang Kabin Bisa Dimaksimalkan
Mesin dengan tiga silinder ini punya ukuran yang kecil, walaupun ditambah turbo. Ini membuatnya tidak butuh banyak ruang engine bay alias kompartemen mesin. Produsen kendaraan lebih leluasa memaksimalkan dimensi kabin. Lihat saja platform DNGA yang digunakan pada Toyota Raize ini membuat kabinnya luas.
Baca juga: Mesin 1.200 cc 3-Silinder Jadi Andalan di Daihatsu Rocky dan Toyota Raize, Tenaganya Lebih Baik?
Kelemahan Mesin 3-silinder, Getarannya Heboh?
Konfigurasi tiga silinder berarti ganjil, otomatis mesin bakal menghasilkan vibrasi lebih kuat dibanding yang punya silinder genap (empat silinder). Secara sederhana, getaran ini muncul karena jumlah silinder yang tidak seimbang (2-1).
Tertulis di Wikipedia, kebanyakan mesin 3 silinder segaris memakai sudut putaran sebesar 120° supaya putarannya seimbang. Persoalannya yaitu pada pembakarannya yang tetap menimbulkan getaran karena tidak ada silinder lawan untuk mengimbangi seperti pada mesin 6 silinder segaris.
Getar dan Bising, Masalah Klasik Mesin 3-silinder
Kendala lain yang biasanya ditemui yakni suara dari mesin tiga silinder dirasakan terdengar lebih kasar dibanding mesin konfigurasi genap seperti empat silinder. Kombinasi getaran dan suara bising membuat kita di kabin merasa kurang senyap.
Kebisingan ini tak lain karena pengapian yang 'pincang' tadi. Jadi kamu jangan kaget, bila mobil bermesin tiga silinder untuk versi lawas yang kamu kendarai getarannya cukup terasa sampai kabin. Kadang getaran ini lumayan terasa dalam posisi idle karena memang karakternya.
Kelemahan konfigurasi mesin ini pun telah mampu di atasi dengan baik. Getaran mesin berlebih telah tereduksi dengan beragam teknologi berbeda dari setiap produsen. Caranya bisa dengan menambah balancer shaft, fleksible flywheel, atau engine mounting hidroulis.
Tujuannya tidak lain agar pengemudi tetap merasa nyaman, meski berkendara dengan mesin tiga silinder. Anda pun kini kian sulit untuk membedakan mobil bermesin 3-silinder atau 4-silinder saat idle karena getarannya semakin halus.
Mesin 3-silinder Konvensional Kurang Nikmat Untuk Bepergian Jauh?
Karena karakter mesinnya yang punya torsi besar di putaran bawah. Muncul asumsi bila tenaga di putaran atas kurang optimal.
Ini membuat mobil-mobil dengan mesin tiga silinder biasanya kurang greget di putaran atas. Dari asumsi tadi, orang menganggap kalau mesin 3-silinder kurang cocok untuk diajak bepergian jarak jauh.
Namun, pabrikan mobil berusaha mengatasi masalah ini dengan menambahkan turbo seperti pada Toyota Raize atau Daihatsu Rocky. Jadi, tenaga yang diproduksi oleh mesin ini bisa merata, dan pastinya memiliki torsi besar di putaran bawah khas mesin 3-silinder.
Kesimpulan
Kemajuan teknologi membuat mesin tiga silinder ini jadi pilihan terbaik untuk mobil kecil masa kini. Ukuran mesin yang kecil, biaya produksi terjangkau, dan perawatan lebih mudah jadi hal yang dicari. Konsumen pun diuntungkan karena bisa membeli mobil dengan harga terjangkau dan hemat perawatan rutin.
Pabrikan mobil pun berhasil mengeliminasi kelemahan mendasar dari mesin 3-silinder jadul. Kini, mobil bermesin tiga silinder tak lagi bising dan menghasilkan getaran yang heboh. Sensasinya semakin halus layaknya empat silinder. Dengan sokongan turbo, tenaga bisa ditingkatkan secara signifikan.
Tak ada lagi gejala letoy di putaran atas karena pasokan tenaga dari turbo seperti pada TToyota Raize atau Daihatsu Rocky. Mobil pun siap diajak berkelana jarak jauh ke luar kota tanpa kendala.
Jadi, sudah siap dengan era Baru mesin tiga silinder?