Berkat Kijang Super, Toyota Kini Sudah Ekspor 2 Juta Unit Mobil ke Seluruh Dunia
Adit · 16 Feb, 2022 09:10
0
0
Toyota Indonesia rayakan ekspor mobil 2 juta unit
Sebelumnya selebrasi ekspor 1 juta unit dilakukan pada 2018 lalu
Kegiatan ekspor mobil Toyota Indonesia telah berlangsung sejak 1987, saat itu mengapalkan Toyota Kijang Super ke Brunei Darussalam
Toyota Indonesia mencatat pencapaian volume ekspor mobil 2 juta unit secara kumulatif pada awal tahun ini. Sejarah ini tercipta sejak pabrikan melakukan ekspor perdana pada 1987. Saat itu yang dikirim adalah Toyota Kijang Super untuk Brunei Darussalam.
Seremoninya bersamaan dengan peresmian ekspor Toyota Fortuner ke Australia yang pertama kali dilakukan oleh Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
Presiden Direktur PT TMMIN, Warih Andang Thahjono mengatakan, kegiatan ekspor Toyota Indonesia dimungkinkan oleh perkembangan industri otomotif nasional yang bergerak, dari mulai impor, produksi komponen lokal, hingga menjadi basis produksi dan ekspor sejak 1970-an.
TMMIN seremoni ekspor Toyota Fortuner terbaru ke Australia
"Kami selalu berupaya keras untuk terus meningatkan daya saing dan meraih kepercayaan dari pasar global dalam aktivitas ekspor. Pencapaian ini tidak dapat terjadi tanpa dukungan dari semua pihak kepada industri otomotif," terang Warih dalam keterangan resminya.
Adapun ekspor perdana kendaraan Toyota Indonesia ke Australia, menjadi babak baru kegiatan pengapalan yang dilakukan pabrikan. Bila tak ada aral melintang, aktivitas ini akan dilakukan mulai Maret 2022 mendatang.
Presiden Joko Widodo saat meninjau produksi Toyota di Karawang Plant
"Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia yang telah memberikan dukungan termasuk kerjasama bilateral dan multilateral seperti dengan Australia melalui IA-CEPA, sehingga capaian ini bisa terwujud dengan baik," lanjut Warih.
Kilas Balik Ekspor Toyota Indonesia, Sudah Berlangsung Sejak 1987
Capaian ini tak terlepas dari kegiatan ekspor perdana yang dilakukan Toyota pada 1987 silam. Kala itu pabrikan mengekspor Toyota Kijang generasi ketiga, yang biasa disebut Kijang Super ke Brunei Darussalam. Volumenya belum sebesar sekarang, sekitar 50 unit per bulan.
Ekspor perdana Toyota Kijang Super ke Brunei Darussalam pada 1987
Kemudian pada 1996, Toyota mencetak sejarah telah memproduksi 1 juta mobil di Indonesia. Prestasi ini kemudian berlanjut hingga 2003, ketika Toyota Kijang berhasil diproduksi hingga satu juta unit, menjadikannya kendaraan pertama di Indonesia dengan capaian tersebut.
Setahun berikutnya, Toyota Indonesia dipercaya prinsipal menggarap proyek IMV yang jadi basis platform Toyota Kijang Innova beserta Toyota Fortuner. Hal ini menguntungkan Indonesia sebagai basis produksi Kijang Innova khususnya, kemudian memberikan peluang besar untuk memperluas penetrasi ke pasar global.
Toyota Kijang Innova termasuk model yang paling banyak diekspor.
Sejak adanya produk pembaruan Kijang itu, volume ekspor Toyota Indonesia meningkat menjadi 7 ribu unit per tahun. Hingga akhirnya pabrikan bisa menorehkan capaian baru, produksi 2 juta unit mobil pada 2010.
Langkah Toyota berikutnya memperbesar kapasitas produksi di Indonesia pada 2012 dan 2013, sampai akhirnya mengoperasionalkan fasilitas produksi Karawang Plant 2. Dengan begitu, model produk yang dibuat Toyota Indonesia makin beragam, salah satunya Toyota Vios yang juga untuk pemenuhan ekspor.
Tidak cuma dalam bentuk kendaraan utuh, beberapa produk lain seperti komponen, kendaraan terurai, mesin bensin, peralatan dukungan produksi buatan Toyota Indonesia selain untuk kebutuhan dalam negeri, juga difokuskan pada 80 negara tujuan ekspor.
Toyota Fortuner yang diekspor
Negara-negara tujuan tersebut meliputi Mexico, Afrika Selatan, Nigeria, Arab Saudi, Mesin, Pakistan, India, Malaysia, Filipina, Jepang, Fiji, dan terbaru Australia. Adapun modelnya mulai dari Kijang Innova, Fortuner, Vios, Sienta, Veloz, Avanza, Rush, Agya, Raize, hingga Lite Ace-Town Ace.
Sementara itu, volume ekspor tahunan Toyota makin meningkat tajam lebih dari 100 ribu unit per tahun sejak 2012. Trennya terus berlanjut sampai pabrikan sempat menembus ekspor 200 ribu unit per tahun di 2018 dan 2019, sebelum pandemi Covid-19 menghantam ekonomi global.
