Lima Fitur Mobil yang Jarang Dipakai, Siapa yang Butuh Pemanas Kursi di Sini?
Evan · 15 Sep, 2021 20:00
0
0
Banyak pemilik mobil baru sekarang ini dimanjakan oleh berbagai fitur canggih sebagai kompensasi dari harga mobil yang terus naik. Mulai dari fitur kenyamanan, keamanan, hingga fitur yang membantu pengemudi ketika berkendara.
Walaupun semakin banyak fitur diberikan oleh pabrikan, ternyata masih ada beberapa fitur yang kurang begitu berguna, bahkan sama sekali tidak pernah digunakan. Bisa juga dikatakan sebagai pemborosan fitur, terutama di mobil dengan harga diatas Rp500 juta.
Berikut merupakan lima fitur tersebut mulai dari yang tidak pernah digunakan hingga jarang, khusus pada mobil yang dijual di tanah air.
Fitur satu ini paling banyak hadir di mobil Eropa karena iklim di negara-negera tersebut cuacanya terus berganti.
Indonesia justru sebaliknya, negara dengan dua musim jelas tidak butuh fitur ini. Bisa kita bilang kalau heater seat hampir tidak pernah disentuh pengemudi atau bahkan tidak pernah.
Lihat saja VW Tiguan Allspace yang memiliki banderol Rp648 Juta dan ada fitur pemanas kursi pada konsol tengah.
Tentunya akan lebih baik jika VW memasukkan fitur pendingin kursi yang menjadi standar di beberapa negara.
Auto Start-Stop, Hidup Terus Bikin Aki Tekor
Fitur ini sekarang sudah sangat umum digunakan di mobil modern, yang terbaru adalah Toyota Rush GR Sport 2021. Klaim dari pabrikan dengan menggunakan auto start-stop akan menghemat bensin karena saat lampu merah mesin akan secara otomatis mati.
Tapi tahukah anda, berdasarkan penelitian dari Society of Automotive Engineer(SAE) ditemukan bahwa auto start-stop hanya menghemat 8 persen di kemacetan parah?
Tentunya jumlah ini sangat sedikit dan tidak seberapa, belum lagi soal aki yang mudah soak akibat mekanisme saat mesin sedang dalam kondisi mati maka arus listrik aki akan terus-menerus digunakan. Karena pada dasarnya mekanisme ini seperti pada posisi kunci kontak sedang dinyalakan.
Auto Parking, Mekanisme-nya Lambat
Fitur auto parking sering menjadi standar di mobil-mobil mewah modern sekelas Mercedes Benz E class atau BMW seri 5. Menjanjikan pengemudi untuk tidak perlu repot-repot memarkirkan mobilnya, baik secara parallel atau parkir mundur.
Masalahnya fitur ini saat digunakan pada akhirnya memakan waktu yang lebih lama ketimbang memarkirkan sendiri.
Fitur ini ternyata bekerja lebih lama karena ECU mobil harus berkomunikasi dahulu dengan sensor dan kamera 360 sebelum mulai untuk memastikan keadaan sekeliling aman.
Akibatnya pengemudi lain yang ingin parkir menjadi tidak sabaran, dan langsung mengklakson anda sebagai peringatan untuk mempercepat kegiatan parkir.
Karena terlalu lama, banyak pemilik mobil yang memilih untuk mematikan fitur ini dan parkir secara manual.
Paddle Shift, Mengganti gigi ala F1 yang Jarang Terpakai
Fitur paddle shift umum kita temukan mobil-mobil baru, bahkan dibawah Rp 300 Juta seperti duo Rocky-Raize. Awalnya diperkenalkan di ajang balap Formula 1 dan kemudian menurun pada mobil sports seperti Porsche, akhirnya diadopsi oleh mayoritas pabrikan mobil.
Penyebab fitur paddle shift jarang digunakan karena orientasi dari mobil bertransmisi otomatis itu sendiri. Tujuan utama dibuat transmisi otomatis adalah untuk mempermudah pekerjaan dari pengemudi dalam hal mengganti gigi yang sebelum memakai kopling.
Sedangkan paddle shift memiliki fungsi yang sama, mengganti gigi tetapi tanpa kopling yang berarti menambah kerja pengemudi.
Seperti ada ketidaksesuaian fungsi dari fitur tersebut. Kalau soal kickdown, transmisi otomatis modern sudah cukup pintar dalam menurunkan gigi.
Satu hal yang cukup lucu adalah mayoritas mobil CVT memiliki paddleshift, padahal transmisi CVT itu sendiri menggunakan belt. Bukan roda gigi seperti pada tranmisi otomatis dan manual.
Sunroof, Bikin Debu dan Panas Matahari Bisa Masuk
Fitur terakhir ini mungkin banyak menjadi perdebatan, karena beberapa pengemudi sering menggunakan fitur sunroof ketika perjalanan. Tetapi memang kebanyakan pemilik mobil jarang sekali untuk hanya sekedar membuka cover karena terlalu panas.
Semua sunroof yang ada di mobil baru saat ini belum bisa menangkal panas matahari hingga seratus persen.
Belum lagi soal debu dan asap dari luar yang bisa masuk ke kabin, membuat bau tidak sedap saat mengemudi.
Gunakan fitur sunroof sesekali saja dan pada saat berada di daerah yang asri, karena selebihnya akan jarang digunakan.