Isuzu Panther tak salah jika disebut sebagai mobil legendaris di Indonesia. Bahkan mobil ini juga kerap dijuluki sebagai salah satu 'fosil hidup' yang ada di tanah air. Hal ini karena bentuknya yang begitu-gitu saja sejak pertama kali meluncur.

Bukan cuma bentuknya yang tak banyak berubah, mesin dan fiturnya pun terbilang konservatif. Hal itupun tentu mempengaruhi gaya berkendaranya.

Untuk mengetahui rasa berkendaranya, maka kita perlu membandingkan dengan produk sejenis. Sebenarnya saat ini tidak ada mobil yang secara produk dan spesifikasi head to head dengan Isuzu Panther. 

Namun, karena spesiesnya yang merupakan MPV bermesin diesel maka tak ada salahnya untuk membandingkan rasa berkendara Panther dengan Toyota Kijang Innova.

Pada saat Anda pertama kali duduk di balik setir, perbedaannya langsung tersingkap. Isuzu Panther tak bisa memberikan penyetelan bangku yang maksimal. Penyetelan bangku driver tidak bisa naik turun, pengemudi hanya bisa menyetel kemiringan sandaran dan maju-mundur bangku.

Demikian pula pada penyetelan lingkar kemudi. Pada Isuzu Panther tidak menyediakan penyetelan setir maju-mundur (teleskopik) dan naik-turun (tilt). Mau tak mau Anda harus terbiasa dengan posisi kemudi yang fixed.

Kemudahan dan kenyamanan berkendara akan jauh lebih mudah ditemui di kokpit Kijang Innova diesel. Mulai dari penyetelan bangku yang lebih lengkap dan penyetelan posisi setir yang lengkap.

Mulai dari mengatur ketinggian lingkar kemudi, sampai penyetelan maju atau mundur kemudi tersebut bisa dilakukan jika Anda berada bersiap mengemudi Kijang Innova diesel. Dari sisi ini tentu Panther harus mengakui keunggulan Kijang.

Dari sisi keselamatan, Toyota memberikan fitur kantung udara untuk meminimalisir cedera pengemudi jika terjadi benturan. Lain halnya dengan pengemudi Isuzu Panther Indonesia yang harus ekstra hati-hati saat mengemudi jika tak mau celaka, tidak ada satupun kantung udara alias airbag yang melindungi dari benturan.

Sulit Menyaingi Kijang Innova Otomatik

Saatnya mengemudi. Jangan kaget jika Panther memiliki pedal berjumlah tiga buah. Tidak akan Anda temui Panther keluaran baru yang memiliki transmisi otomatik. Lain dengan Kijang Innova yang tersedia dalam transmisi otomatik dan manual.

Tanpa perlu mengetahui detail teknis transmisi masing-masing, kenyamanan dan kemudahan mengemudi Toyota Kijang Innova transmisi otomatis tak bisa ditandingi oleh Isuzu Panther yang masih manual.

Harga Isuzu Panther berkisar dari Rp 288 juta hingga Rp 344 jutaan. Ini merupakan harga Isuzu Panther di tahun 2020 dan tidak beda jauh dengan harga Panther 2019. Sedangkan harga Toyota Kijang Innova berkisar dari Rp 326 juta hingga Rp 429 jutaan. Ini merupakan harga mobil Innova terbaru di tahun 2020. Jika dilihat sekilas, perbedaan harga mobil Isuzu dengan Innova hanya beda tipis.

Isuzu Panther sendiri dipersenjatai dengan mesin berkode 4JA 1-L Direct Injection with turbocharger. Dapur pacu  berkapasitas 2.499 cc itu mampu menyemburkan tenaga sebesar 80 PS pada putaran 3.500 Rpm dan torsi puncak 191 Nm pada Rpm 1.800.

Pada mesin diesel Toyota Kijang Innova berkode 2GD-FTV dengan turbo VNT plus dikawal intercooler. Mesin peminum solar itu berkubikasi 2.393 cc dengan tenaga mencapai 147 PS dan torsi 359 Nm pada tipe otomatis. 

Penampilan Isuzu Panther tidak berubah banyak dari generasi awalnya, namun tetap saja menarik perhatian para konsumen. Terakhir, dari beberapa penjelasan di atas, sudah jelas bisa disimpulkan Isuzu Panther sulit untuk mengungguli kenyamanan dan tenaga Kijang Innova diesel.