Toyota Fortuner Sampai Agya Buatan Indonesia Digilai di Negara Lain, Populasinya Hingga ke Afrika
Adit · 24 Des, 2021 14:08
0
0
Ekspor mobil dari Indonesia naik dibanding tahun lalu
Toyota Toyota Fortuner, Rush, hingga Raize paling laris
Toyota Fortuner dari Indonesia ternyata bukan cuma disukai konsumen dalam negeri. Tapi negara lain pun meminta SUV ladder frame ini. Tak heran Fortuner menjadi penyumbang terbesar ekspor mobil Toyota.
Kinerja ekspor mobil secara utuh atau CBU dari Indonesia mengalami peningkatan selama Januari hingga November 2021, dibanding periode yang sama tahun lalu. Toyota berkontribusi paling besar terhadap total ekspor Nasional.
Sepanjang 11 bulan ini, sudah ada 267.224 ribu unit mobil yang dikapalkan dari Indonesia ke berbagai negara, atau naik 29,2 persen dari sebelumnya sebanyak 206.685 unit. Hal ini menandakan industri otomotif Nasional berperan aktif dalam pemulihan ekonomi negara setelah terdampak pandemi Covid-19.
Dari total jumlah itu, ekspor Toyota berkontribusi sebanyak 166 ribuan unit, atau sekitar 62,1 persen. Sisa satu bulan hingga penghujung tahun agar Toyota bisa mencapai proyeksi ekspor tahunan mencapai 188 ribu unit tahun ini.
Direktur Eksternal Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam menjelaskan, kondisi ini membuktikan pencapaian ekspor Toyota sudah pulih ke level 89 persen dibandingkan dengan situasi sebelum pandemi.
"Kinerja industri otomotif Indonesia menjadi sektor industri andalan yang berperan sebagai penopang dan lokomotif kebangkitan ekonomi nasional. Industri yang berkontribusi bagi 1,5 juta lapangan kerja dari hulu hingga hilir ini telah menyumbangkan 4 persen dari Penerimaan Domestik Bruto (PDB) Indonesia," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (23/12/2021).
Toyota Fortuner, Rush, dan Raize Paling Laris di Luar Negeri
Aktivitas ekspor Toyota Indonesia sudah berjalan ke lebih dari 80 negara. Nantinya sejalan penambahan investasi baru sebanyak Rp28 triliun hingga 2024, didukung peningkatan kapasitas produksi serta ditambah beberapa produk baru, negara tujuan ekspor akan bertambah hingga 100 negara.
Selain dalam bentuk kendaraan utuh, pabrikan juga mengekspor kendaraan secara terurai (CKD), mesin TR dan NR, serta komponen kendaraan. Yang menjadikan Toyota Indonesia sebagai jembatan pemasok lokal untuk masuk ke pasar global melalui pengembangan pemasok, termasuk industri kecil dan menengah (IKM) untuk meningkatkan daya saingnya.
Secara produk, mobil SUV Toyota paling laris di luar negeri. Model tersebut meliputi Toyota Fortuner, Toyota Rush, dan Toyota Raize dengan total 76 ribu unit. Diikuti beberapa produk lain yang dibuat di dalam negeri, seperti sedan Toyota Vios, hatchback Toyota Yaris maupun Toyota Agya sebanyak 57 ribu unit.
Selanjutnya kontribusi ekspor Toyota didukung oleh model meliputi tipe MPV seperti Toyota Kijang Innova, Toyota Sienta, Toyota Avanza, Toyota Town/Lite Ace, dan Toyota Veloz sebanyak 33 ribu unit.
Adapun total ekspor mesin TR dan NR series sebanyak 101 ribu unit, yang dikapalkan ke beberapa negara di Asia Tenggara, kemudian India, Argentina, Venzuela, Brazil, Jepang, hingga Afrika Selatan. Lalu ekspor kendaraan CKD sebanyak 47 ribu blok. Kemudian ekspor komponen kendaraan sebanyak 79 juta set.
"Tren positif ekspor T-brand tidak dapat kami capai tanpa dukungan pemerintah Indonesia melalui berbagai stimulus dan kebijakan pendorong ekspor otomotif nasional," ungkap Bob.
Ekspor mobil bermerek Toyota merupakan gabungan dari dua produsen: TMMIN dan Astra Daihatsu Motor (ADM). Khusus TMMIN sendiri memiliki kapasitas terpasang pabrik sebesar 250 ribu unit per tahun. Sementara itu kegiatan ekspor Toyota telah dilakukan sejak 1987, dan telah menjangkau 80 negara di Asia, Afrika, Karibia, Timur Tengah, dan Amerika Latin.
Nantinya selama tiga tahun ke depan Toyota juga membidik pasar ekspor lain seperti beberapa negara di Amerika Selatan maupun Amerika Tengah, sehingga bakal ada 100 negara yang menerima suplai mobil dari Toyota Indonesia.